Konser 'Tribute to Munir' Dilarang UI

"Pejabat Rektorat Tak Tahu Konteks"

VIVAnews - Konser 'Tribute to Munir' yang rencananya dilaksanakan Jumat 20 Februari 2009 di Universitas Indonesia, batal. Alasannya, pihak rektorat khawatir konser tersebut bermuatan politis.

Koordinator Kampanye Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum), Andi Panca Kurniawan mengatakan konser kemanusiaan itu sama sekali tak mengandung unsur politis. "Ini bukan sikap institusi, tapi pejabat yang tidak tahu konteks kampus dalam gerakan hak asasi manusia," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 19 Februari 2009.

Sebab, tambah Andi, UI pernah menyelenggarakan 'Munir Memorial Lecture II' pada September 2008.  "Ini langkah mundur bagi UI," tambah dia. Kampus, tambah dia, seharusnya peduli dengan persoalan-persoalan dengan masyarakat.

Menurut Andi, pihaknya belum menerima pembatalan secara resmi dari rektorat. Mahasiswa pun sedang memperjuangkan agar konser tak jadi dibatalkan. "Termasuk dosen, banyak dosen yang tak sepakat dengan keputusan rektorat," tambah dia.

Rektorat UI melarang konser diadakan dengan bermacam-macam alasan, dari soal teknis, khawatir bakal rusuh, hingga kecurigaan konser ini membawa pesan politik dan bisa berakibat negatif bagi UI. Rektorat minta supaya konser diundur tanggal 10 Desember 2009.

Sebelumnya, konser Munir sudah berlangsung di 3 kampus. Yakni UGM Yogya, Mercu Buana Jakarta dan kampus Brawijaya Malang. Semuanya berjalan lancar dan tanpa masalah.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024