VIVAnews - Bom meledak di sebuah bazar penuh turis di Kairo, Mesir, Minggu 22 Februari 2009. Ledakan yang terjadi di bazar berusia 650 tahun tersebut menewaskan seorang perempuan warga Prancis dan melukai sedikitnya 21 orang.
Sebagian besar korban adalah warga asing. Serangan yang terjadi kemarin adalah serangan dengan target wisatawan asing yang terjadi untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir. Dalam waktu satu jam, polisi menemukan bom kedua dan berhasil menjinakkannya. Petugas mengatakan bahwa tiga orang sudah ditahan terkait peristiwa tersebut.
Ledakan terjadi di kompleks plaza utama di Khan el-Khalili, bazar yang populer sebagai tempat tujuan belanja wisatawan. Lokasi tersebut terletak di dekat masjid Hussein.
Darah menodai bebatuan di depan masjid yang sedang digunakan umat muslim untuk bersembahyang tersebut. Pariwisata adalah salah satu sumber utama pendapatan Mesir dan menjadi target orang-orang tak bertanggung jawab agar pemerintah Mesir kerepotan.
Pemerintah Mesir saat ini sedang mencoba bernegosiasi untuk mengupayakan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza.
Laporan awal terkait serangan kemarin menjelaskan bahwa ledakan disebabkan lemparan dua granat. Namun pemerintah mengatakan bahwa serangan tersebut menggunakan bom rakitan yang ditempatkan di bawah bangku di plaza utama.
Petugas medis yang berada di lokasi kejadian mengatakan warga Prancis yang menjadi korban, meninggal di unit perawatan intensif di dekat rumah sakit Hussein. Menurut pemerintah, korban luka-luka adalah tiga orang warga Arab Saudi, tiga belas warga Prancis, seorang warga Jerman, dan empat warga Mesir, termasuk seorang anak-anak.
Petugas rumah sakit mengatakan bahwa luka yang diderita korban tidak terlalu serius dan bisa keluar dari rumah sakit, Senin ini.
Pakar dalam bidang Islam ekstrim mengatakan bahwa serangan tersebut kemungkinan adalah bentuk respon atas serangan Israel ke Gaza bulan lalu.
Sementara itu, presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, mengeluarkan pernyataan bela sungkawa kepada keluarga korban dan mengatakan bahwa dia yakin pemerintah Mesir akan melakukan yang terbaik untuk mengungkap peristiwa tragedi ini. (AP)