Kunjungan Menlu AS ke China

Hillary Sorot Diskriminasi Perempuan

VIVAnews - Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton, menyerukan pentingnya partisipasi perempuan dalam masyarakat. Menurut Clinton, sebuah masyarakat tanpa peran serta perempuan tidak mampu berkembang dengan baik.

"Dan jika perempuan terabaikan haknya dalam masyarakat, itu akan mempengaruhi anak-anak, keluarga, dan seluruh struktur sosial," kata Clinton di hadapan lebih dari 20 aktivis perempuan di Beijing, Minggu 22 Februari 2009, seperti dimuat harian China Daily edisi Senin, 23 Februari 2009.

Indonesian Rupiah Exchange Rate Increases

Menurut Clinton, belum ada masyarakat yang menempatkan perempuan setara dengan laki-laki, termasuk di Amerika. Sementara di China, masalah yang menimpa perempuan lebih luas lagi, misalnya diskriminasi hak mendapat pendidikan dan upah yang layak.

China merupakan tujuan terakhir Clinton dalam rangkaian kunjungan pertama sebagai menteri luar negeri AS ke manca negara. Sebelum China, Clinton mengunjungi Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan. Setelah berada di China Jumat malam, Minggu kemarin Clinton pulang ke AS.

PT BMI Ajukan PK Kasus Sengketa Lahan ke MA, Minta Eksekusi Ditunda

Sementara itu, Guru besar ilmu hukum di Akademi Ilmu Sosial China, Chen Mingxia mengatakan meraih kesetaraan gender dalam hukum merupakan impian terbesarnya. "Kami ingin menciptakan dunia tanpa kekerasan terhadap perempuan, lebih dari 100 orang dan 60 organisasi telah bergabung untuk mewujudkan impian itu," kata Chen.

Tantangan yang timbul akibat krisis finansial global menghadirkan kesempatan aru bagi perempuan untuk berkarya. Wakil Presiden Asosiasi Wiraswastawati Feng Cui mengatakan sekitar 20 persen pengusaha di China merupakan perempuan.

"Dengan krisis finansial ini, mereka menghadapi situasi yang amat sulit, namun kami harap mereka terus bekerja keras dengan solidaritas," kata Feng.

Kesenjangan antara miskin dan kaya semakin memperburuk kondisi perempuan China, terutama di daerah pedesaan. Orang tua di pedesaan lebih mengutamakan memiliki anak laki-laki yang dapat bekerja di ladang. Sementara di kota, orang tua lebih menyukai anak perempuan karena memiliki hubungan lebih dekat dengan keluarga.

Clinton mengatakan semua perempuan dari seluruh tingkat sosial harus bersama-sama mencari solusi permasalahan perempuan di China. Pendapat CLinton ini disetujui editor majalah Perempuan Pedesaan Xie Lihua.

"Kami dapat meraih kesetaraan jika setiap perempuan berani berdiri dan menyatakan kebenaran," kata Xie.

Juru Bicara MK, Fajar Laksono.

MK Sebut Sidang Sengketa Pileg Dimulai 29 April 2024

Mahkamah Konstitusi (MK) menyebut sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) untuk calon anggota legislatif atau sengketa Pileg 2024 bakal dimulai 29 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024