Industri Reksa Dana Tumbuh 20% di 2009

VIVAnews - Pertumbuhan industri reksa dana pada 2009 diperkirakan mencapai 15 persen sampai 20 persen. Prediksi konservatif itu
karena masih adanya ketidakpastian kondisi krisis keuangan global.

"Kita masih belum bisa menduga nilainya, karena masih ada ketidakpastian," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Reksadana
Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto di Jakarta Selasa 24 Februari 2009.

Menurutnya nilai aktiva bersih (NAB) masih bisa terkoreksi lagi akibat penurunan IHSG. Namun jumlah unit penyertaan masih bisa tumbuh lagi dengan adanya produk baru.

Tahun ini diperkirakan manajer investasi masih akan marak menerbitkan reksa dana terproteksi atau reksa dana pendapatan tetap. Alasannya, dengan kecenderungan inflasi turun menyebabkan suku bunga akan turun. "Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menargetkan tiap bulan minimal akan ada satu reksa dana terproteksi, dan tiga reksa dana konvensional," kata Abi yang juga Presdir MMI.

Pada 2008, NAB industri turun sekitar 20 persen karena murni penurunan aset. NAB 2008 mencapai sekitar Rp 90 triliun. Untuk reksa dana dengan portofolio saham mengalami penurunan sekitar 50 persen dari Rp 40 triliun menjadi Rp 20 triliun seiring kejatuhan IHSG hingga 52 persen.

"Saya contohkan untuk MMI dari portofolio saham sebesar Rp 1,5 triliun turun menjadi Rp 800 miliar," katanya. Dari sisi unit penyertaan 2008, tumbuh 14,8 persen menjadi sekitar 6 miliar unit penyertaan, dari lima miliar unit penyertaan.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun
Ilustrasi pengendara sepeda motor

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024