Korban Perkosaan Meregang Nyawa di Pos Ronda

"Dia Cantik, Kok Tidak Ada yang Mencari"

VIVAnews - Warga Pamulang Tangerang selama ini urunan untuk membiayai makan dan infus Devi, korban perampokan dan perkosaan yang meregang nyawa di pos ronda Pamulang.

"Ya selama ini tinggal di sini  (pos ronda), warga patungan menyumbang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu," kata Sainah Pungut, 65 tahun kepada VIVAnews, Rabu, 25 Februari 2009.

Sainah adalah perawat dan warga Pamulang Timur, Kabupaten Tangerang yang menemukan dan merawat Devi. .

Uang yang dikumpulkan warga untuk membeli makanan dan infus.  "Banyak juga yang menyumbang baju dan selimut," katanya.

"Dia sama sekali tidak punya uang," lanjutnya.

Sainah sudah Devi sebagai anak sendiri. Sebab dirinya sebatang kara. "Saya tidak punya suami dan anak," katanya.

Warga juga berencana menggelar tahlilan bersama.

Sainah mengaku bingung karena tidak keluarga Devi yang mencarinya. "Kok nggak ada yang mencari ya. Padahal anaknya cantik," tutur Sainah.

"Masak anaknya didiamkan seperti itu," lanjutnya.

Kisah bermula sepekan lalu, Senin 26 Februari 2009. Wanita berusia 20-an tahun, itu ditemukan warga Gang Delima 1, Pamulang Timur, Kabupaten Tangerang, dalam kondisi mengenaskan. Ia diduga menjadi korban pemerkosaan.

Selama sepekan ia hanya dirawat warga di pos ronda setempat lantaran polisi tak menggubris laporan warga. Setelah media memberitakannya, barulah polisi datang dan membawanya ke RS Bhakti Husada Tangerang pada Sabtu 21 Februari.

Ia dirawat di sana sebelum dirujuk ke RSU Tangerang pada Senin 23 Februari sekitar pukul 04.00. Tiga jam kemudian, Devi meninggal.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024