VIVAnews - Program Telisik ANTV berhasil meraih Penghargaan Jurnalitisk Pertamina 2009 kategori investigasi terbaik. Penghargaan diserahkan Kamis, 26 Februari 2009 di Hall Senayan City, Jakarta.
Penghargaan ini untuk epidose 'Telisik' berjudul : "Pengoplos di Balik Kisruh Minyak Tanah", yang bercerita tentang pihak yang mengambil keuntungan dengan mengoplos minyak tanah dan premium serta jenis BBM lain. Tujuan praktek ini adalah mengejar keuntungan dengan membohongi konsumen BBM.
"Tayangan ini menggambarkan bagaimana cara mendapatkan minyak tanah dengan cara ilegal, mencuri premium dengan cara ilegal, mencampur premium dan minyak tanah dan beberapa cara curang lainnya," kata Produser/Produser Eksekutif, Alam Burhanan, kepada VIVAnews, Jumat, 27 Februari 2009.
Menurut Alam, dalam investigasi yang dilakukan tim 'Telisik' terlihat para pengoplos BBM berasal dari semua lini, mulai dari pengangkut transporter, sopir tangki, pembuat mobil tangki, dan pihak lain baik pemain skala kecil hingga perusahaan besar.
Dia mencontohkan maraknya aksi pengoplosan minyak tanah. "Yang kita potret waktu itu penarikan minyak tanah untuk Jabodetabek. Dari sana kita melihat siapa sebenarnya yang diuntungkan dan lagi-lagi rakyat yang harus dirugikan," ujar Alam.
Dalam aksinya, kata Alam, mereka menggunakan alat untuk menakar minyak tanah yang walaupun sudah dikurangi tetapi angka yang tertera tidak berubah sesuai dengan angka awalnya. "Di sana kami menemukan banyak kejanggalan, para pengoplos menggunakan alat yang dirancang khusus, tepatnya di daerah Cilincing, Jakarta Utara," tutur Alam.
Nah, tim penilai Pertamina melihat investigasi yang dilakukan Telisik ANTV memiliki nilai sosial dan ketajaman investigasi tinggi dalam mengungkap kasus pengoplosan minyak yang kerap dilakukan para pengusaha kecil dan besar.
Penghargaan investigasi dari Anugerah Jurnalistik Pertamina 2009 merupakan yang ke-lima, setelah sebelumnya tim Telisik berhasil meraih penghargaan dari Festival Film Indonesia kategori film dokumenter 2007, 2. KPI Award kategori program investigasi terbaik 2008, 3. Life Award dari Badan PBB United Nations on Drugs and crime 2008 4. Mochtar lubis award kategori investigasi terbaik2008.
Dengan Tim telisik yang terlibat adalah : reporter: Irfan Ramadhan, kamerawan: Attaris Mauldlin, editor: Anggayasti, grafic animator: Fadli, Produser/prodeks: Alam Burhanan, Prodeks/manager CA: Amanullah Hasan.
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman
Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.
