Jasa Marga Niat Lepas Saham Minoritas

VIVAnews - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berniat melepaskan kepemilikan saham-saham minoritas di beberapa perusahaan. Perseroan pelat merah itu bertujuan masuk sebagai pemain dengan saham mayoritas.
Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok
 
"Kebijakan kita, kalau mau sekalian dengan kepemilikan mayoritas, kalau melepas ya lepas sekalian," kata Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito pada konferensi pers di sela perayaan Hari Ulang Tahun Jasa Marga di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat, 27 Februari 2009.
Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?
 
Jasa Marga saat ini memiliki saham di bawah 10 persen di antaranya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Marga Mandala Sakti, PT Bumi Marga Raya, dan PT Bosowa Marga Nusantara. Kesemua saham minoritas milik Jasa Marga tersebut tersebar di beberapa jalan tol.
Dua Mobil Premium BMW Bakal Layani Antar Jemput Pasien RS
 
Meskipun berniat melepas saham minoritasnya, menurut Frans, Jasa Marga akan melihat momentum terbaik dalam melepaskan saham atau bahkan meningkatkan kepemilikan.
 
Dia mencontohkna, seperti halnya kepemilikan saham Jasa Marga di jalan tol Surabaya-Mojokerto, perseroan meningkatkan kepemilikan dari 1,7 persen menjadi 55 persen. "Kalau harganya bagus, kita jual untuk menambah kas. Tapi saat ini kita tidak butuh sekali," tutur Frans.
 
Di saat yang sama, Frans mengatakan program pembelian kembali saham (buyback) Jasa Marga yang dilakukan dalam tiga bulan sudah berhasil mencapai tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan pasar.
 
Menurutnya, harga saham tidak mencerminkan keadaan riil tapi lebih banyak berdasarkan sentimen. Sebab, saham Jasa Marga sempat anjlok mencapai Rp 700 per lembar saham. "Nilainya lebih jauh dari itu, sehingga buyback memberikan sinyal bahwa saham bersangkutan berprospek," katanya.

Hasil pembelian kembali saham Jasa Marga dinilainya, telah berhasil mengangkat kembali harga saham perseroan di kisaran Rp 900-1.000 per lembar saham.
 
Pada kesempatan itu, Frans mengakui, prospek jangka panjang Jasa Marga cukup bagus dengan adanya akuisisi dari swasta yang bisa menambah portofolio perseroan.
 
Sementara itu, Direktur Keuangan Jasa Marga Rinaldi mengatakan tahun ini posisi kas perseroan relatif lebih tinggi dan tidak membutuhkan refinancing. "Beban finansial tidak ada, adanya laba usaha serta pendanaan dari bank," katanya.

Sedangkan untuk penerbitan obligasi, kata dia, yang terdekat adalah obligasi seri O senilai Rp 650 miliar jatuh tempo pada 2011. 

Rinaldi menambahkan, aliran kas Jasa Marga saat ini mencapai Rp 2,8-2,9 triliun yang akan digunakan pada Bogor Outer Ring Road (BORR), lima ruas jalan tol, serta dua ruas yang diakuisisi perseroan. "Sebagian besar investor mencari saham defensif dengan dengan struktur kapital yang baik. Nah, Jasa Marga bisa menjadi pilihan karena memiliki kas relatif tinggi," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya