Investasi Infrastruktur RI Anjlok Sejak 1997

VIVAnews - Rasio investasi infrastruktur di Indonesia proporsinya sangat rendah dibanding gross domestic product (GDP). Proporsi ini membuat posisi Indonesia lebih rendah dibanding standar internasional dalam hal investasi infrastruktur.

Hal ini disampaikan pejabat Asian Development Bank, Bob Finlayson dalam seminar "Infrastruktur Development Option for Indonesia, outlook and strategy for 2009" di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Data yang ditunjukkan Finlayson memperlihatkan jumlah proporsi investasi infrastruktur di Indonesia dari waktu ke waktu  terus menurun. "Penurunan ini bahkan sangat signifikan sejak 10 tahun terakhir," ujar Finlayson.

Ia mengatakan jika pada 1997 proporsi investasi infrastruktur di Indonesia mencapai 6,1 persen GDP, pada 2005 proporsinya hanya 3,2 persen GDP.

Penurunan ini dapat dilihat secara keseluruhan yaitu untuk 1997 proporsinya 6,1 persen GDP, tahun 1998 menjadi 4,5 persen GDP, tahun 1999 (3,7 persen GDP), tahun 2000 (2,1 persen GDP), tahun 2001 (2,8 persen GDP), tahun 2002 (3,0 persen GDP), tahun 2003 (3,6 persen GDP), tahun 2004 (3,2 persen GDP) dan pada 2005 (3,2 persen GDP).

Untuk tahun ini Finlayson mengakui sudah ada perbaikan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Menurunya, pembiayaan infrastruktur  mencapai 7-8 persen GDP atau senilai US$ 22 miliar per tahun. Namun Indonesia diakui menghadapi tantangan karena pembiayaan dari sektor swasta dan Public Private Partnership (PPP) saat ini sedang sulit.

"Banyak negara sedang memulihkan krisis, termasuk Indonesia karena gejolak krisis ekonomi, pos pembiayaan pemerintah lebih diarahkan pada stabilitas ekonomi makro," katanya.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Kiper Indonesia U-23, Ernando Ari

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari jadi sorotan saat berhasil menggagalkan penalti pemain Korea Selatan dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024