Class'99 & '09, Skuad Terbaik Ferguson

VIVAnews - Rencana Manchester United menyapu bersih lima gelar (quintuple) bukan mustahil terealisasi. Pasalnya, skuad 1999 (class'99) lebih baik dari 2009 (class'09).

Manajer Sir Alex Ferguson sangat yakin quintuple pada 2009 akan berhasil direngkuh. Pasalnya, skuad Setan Merah musim ini dianggap sempurna dibanding saat meraih quadruple 1999. Inilah perbandingan dua skuad terbaik yang pernah dimiliki Fergie:

Peter Schmeichel vs Edwin van der Sar
Kiper Denmark ini telah menghabiskan delapan tahun karirnya di Manchester United. Tiga gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions menjadi torehan terbaik.
Sedangkan Van der Sar tampil di 14 pertandingan tanpa kebobolan. Torehan inilah yang membuat dirinya dianggap lebih baik dari Schmeichel.

Gary Neville (Class'99 & '09)
Bek United berusia 33 tahun ini mungkin bukan menjadi pemain idola di Old Trafford. Tapi, loyalitas dan komitmennya tak perlu diragukan lagi.

Jaap Stam vs Rio Ferdinand
Stam bak batu karang kokoh. Itulah sebutan yang cocok menggambarkan bek asal Belanda ini selama membela United. Tiga gelar Liga Inggris selama tiga musim menjadi torehan sempurna di Old Trafford.
Ferdinand selalu menjadi pilihan pertama bagi timnas Inggris. Bersama Nemanja Vidic, keduanya dianggap menjadi duet bek terbaik di planet ini.

Ronny Johnsen vs Nemanja Vidic
Karir Ronny memang dipenuhi cedera menahun. Tapi, selain piawai menjadi bek, pria Norwegia ini juga jago beroperasi sebagai gelandang.
Banyak kalangan yang menilai Vidic pantas menjadi pemain terbaik Liga Inggris musim ini. Kokoh, kuat dan pemberani menjadi perpaduan yang pas buat bek asal Serbia ini.

Denis Irwin vs Patrice Evra
Irwin jadi pemain paling bersinar di Manchester United saat itu. Buktinya, 13 medali telah ditorehnya sebelum menutup karir di usia 34 tahun dengan gelar Liga Champions 1999.
Evra sendiri dianggap sebagai bek kiri terbaik yang dimiliki Prancis saat ini.

David Beckham vs Cristiano Ronaldo
Setelah mendapat respon negatif di Piala Dunia 1998, Beckham berhasil menjalani musim indah di United. Trofi Liga Champions 1999 dipersembahkannya buat Setan Merah.
Kapasitas Ronaldo tak perlu dipertanyakan lagi. Terutama sebagai pewaris nomor 7 Beckham, alias penyisir sayap kanan United. Pemain Terbaik Dunia 2008 ini menjadi bukti kehebatan winger Portugal ini.

Paul Scholes vs Darren Fletcher
Meski tak tampil di final Liga Champions 1999, peran Scholes di partai sebelumnya sangatlah vital. Scholes juga menjadi satu-satunya pemain yang memenangkan semua trofi bersama United.
Fletcher dianggap sebagai salah satu penguasa lapangan tengah di Premier League musim ini. Kemampuan Fletcher disebut-sebut lebih baik dari duet Liverpool: Javier Mascherano dan Xabi Alonso.

Roy Keane vs Michael Carrick
Meski temperamental, Keane tetap menjadi salah satu pemain kesayangan Ferguson. Keano mampu menjadi figur pemimpin sekaligus inspirator di Old Trafford. Gelandang Irlandia ini telah memenangkan tujuh gelar Liga Inggris, empat Piala FA dan Liga Champions.
Carrick didatangkan dari Tottenham Hotspur untuk menjaga kedalaman lini tengah United. Gelandang tengah Inggris ini seperti melengkapi potongan puzzle United.

Ryan Giggs (Class'99 & '09)
Winger Wales ini berusia 25 tahun pada Mei 1999. Saat itulah puncak performa Giggs yang berhasil memadukan skill dan kecerdasan. Kini, seiring usianya, Sir Alex menempatkan Giggsy lebih ke tengah, bukan winger, agar peran anutannnya terus mendarahi United.

Andy Cole vs Wayne Rooney
Cole dan Dwight Yorke menjadi duet maut United yang sulit dihentikan pada 1999. Keduanya telah mengoleksi 35 gol di Liga Inggris. Cole sendiri mencetak 18 gol dalam semusim.
Wayne Rooney belakangan menjadi striker yang paling ditakuti oleh klub-klub elit Eropa. Ketajaman serta lari cepat Roo selalu membahayakan gawang lawan.

Dwight Yorke vs Dimitar Berbatov
Yorke hanya tertinggal satu gol dari Cole saat beraksi di Liga Inggris musim 1998/1999. Berbatov memang belum menunjukkan penampilan terbaiknya musim ini. Pelan tapi pasti, naluri gol striker terbaik Bulgaria ini mulai membaik.

Cadangan terbaik (super sub):
Teddy Sheringham & Ole Gunnar Solskjaer vs Carlitos Tevez
Sheringham mulai tak menjadi pilihan pertama sejak kehadiran Yorke. Tapi, striker yang saat itu berusia 33 tahun ini masih menjadi mesin gol United jika dibutuhkan.
Super sub, itulah julukan yang pantas disematkan kepada Solskjaer. Striker baby face aasal Norwegia ini mencetak 12 gol di liga pada 1998-99 dan pencetak gol di final Liga Champions 1999.
Di skuad United saat ini, Tevez pantas menyandang Super sub. Kehadirannya di menit-menit akhir selalu memberikan hasil positif.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024