Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah di Lampung

Presiden: Ingin Maju, Harus Punya Visi Misi

VIVAnews - Apabila Indonesia ingin menjadi negara maju, bermartabat dan sejahtera di abad ini, maka Indonesia harus memiliki visi dan misi. “Visi adalah penglihatan jangka panjang. Apabila ada visi, harus ada strategic mission.

Bayangkan kalau semua bicara visi, Indonesia yang di cintai, 20-30 tahun ke depan seperti apa. Indonesia ingin di abad ini menjadi negara maju, bermartabat dan sejahtera.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

"Ini visi kita. Tolong kalau bicara visi, kurang lebihnya seperti itu yang ada dalam pikiran kita," kata Yudhoyono pada pidoto pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Lampung, Kamis 5 Maret 2009.

Seperti yang tertera dalam tema tanwir Muhammadiyah kali ini, Muhammadiyah Membangun Visi dan Karakter Bangsa. "Maka saya berharap agar seluruh peserta rapat tetap melaksanakan diskusi dengan topik yang berkaitan dengan tema umum itu,” tambahnya.

Untuk membangun negara, bangsa Indonesia harus memiliki karakter dan kepribadian. Ini adalah agenda yang tidak pernah rampung, belum usai character building kalau di klopkan dengan visi tadi. Indonesia 30 tahun dari sekarang adalah watak bangsa yang memiliki kemandirian yang makin baik, jiwa mandiri, keunggulan, daya saing dan peradaban.

"Karakter itu lebih dari sekadar bangsa yang rajin, tidak menyerah dan inovatif, tetapi betul - betul culture of excellence, yang unggul, mandiri, berdaya saing dan membangun peradaban yang baik," ujar Yudhoyono.

Indonesia, menurut Yudhoyono, memiliki sumber daya potensial yang dapat dijadikan modal dalam membangun bangsa. Diantaranya adalah kemajemukan bangsa, semangat perjuangan bangsa, semangat keindonesiaan, nilai-nilai keislaman, serta kondisi geografis dan segala kekayaan alam yang terkadung di dalamnya.

Negara Indonesia, berada dalam proses transformasi bertahap yang membutuhkan strategi besar. Negara Indonesia berada dalam proses transformasi. We are in a great transformation. Transformasi bertahap, balance, mengajak semuanya, tidak ada yang radikal tetapi jalan terus. Transformasi tidak boleh dibiarkan kemana arah angin membawanya.

"Kita membutuhkan strategi yang besar. Grand strategy seperti apa menuju Indonesia 20 -30 tahun dari sekarang. Tentunya, dalam pelaksanaan strategi tersebut, kepemimpinan di semua tingkat diperlukan. Semua pemimpin di negeri ini harus menjadi satu bagian besar, bersinergi untuk mencapai tujuan yang ingin kita ingin capai," kata Yudhoyono.

Setelah mengikuti seluruh rangkaian acara, Presiden SBY beserta rombongan kepresidenan segera menuju Bandara Radin Inten II, untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta dengan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-500 milik . Presiden SBY beserta rombongan dilepas Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu dan Muspida setempat.

Tampak dalam rombongan kepresidenan antara lain Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menbudpar Jero Wacik, Menkominfo M. Nuh, Menteri Agama Maftuh Basyuni serta Juru Bicara Presiden Andi A. Mallarangeng.

sumber: presidensby.info

Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024