Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura

"Media Bawa Bendera Sendiri-sendiri"

VIVAnews - Media massa Singapura menggambarkan usai menusuk dosen pembimbingnya Chan Kap Luk (45), David Hartanto Widjaja (21) mencoba bunuh diri dengan cara memotong urat nadi di lengan dan leher. Merasa kesakitan, David lantas loncat bunuh diri dari atas gedung.

Media di negeri Merlion itu menyebut David sebagai pelaku, sedangkan sang profesor ditempatkan sebagai korban dalam kasus ini. Menurut  Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Achmad Jatmiko, media massa punya sudut pandang masing-masing dalam perkara ini.

"Tentu masing-masing media membawa bendera sendiri-sendiri. Media massa Singapura memiliki sudut pandang Singapura, Indonesia ya Indonesia," kata Achmad dalam perbincangan telefon dengan VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009.

Sebelumnya, kakak David, William Widjaja menyanyangkan pemberitaan media di Singapura yang selalu memojokan adiknya. Digambarkan David emosi dan stres karena beasiswanya diputus. Media di Singapura menyebut soal beasiswa sebagai alasan David menusuk dosen pembimbingnya itu.

Padahal, ketika beasiswa diputus, kata William, David sudah memberitahukan pada keluarga. "Kami bilang tidak apa-apa karena David semester akhir," ujar William.

Pemberitaan di Singapura, kata Wiliam, memposisikan David sebagai kriminal. Sebaliknya, keluarga merasa David adalah korban. "Justru adik saya yang jadi korban, tapi nama adik saya yang rusak," ujar dia.

David yang mahasiswa tingkat akhir Universitas Nanyang Singapura ditemukan tewas terjatuh dari loteng. Menurut sejumlah media Singapura, David bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya Senin 2 Maret 2009. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura,  Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan  kondisinya membaik.

Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan David terjatuh dari loteng fakultas, sama halnya tak ada yang bisa menebak apa yang sesungguhnya terjadi di ruang sang profesor ketika insiden penusukan terjadi. Polisi Singapura masih menyelidiki kasus ini. Menurut Achmad, hasil otopsi David baru diketahui bulan depan. ""Penyelidikan polisi bisa berlangsung lama, bisa sampai enam bulan," tambah dia.

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV
Tyas Mirasih.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Sambil menangis haru, Tyas Mirasih mengungkap kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina langsung di hadapan Raffi di sebuah acara.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024