VIVAnews - 43 warga Papua pencari suaka ke Australia tiga tahun lalu ternyata tidak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan seperti yang dijanjikan. Merasa dibohongi, mereka pun mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Dua dari 43 warga pencari suaka itu mendatangi kantor Komisi Nasional HAM pada pukul 8.30 WIB dan didampingi oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM), Irian Jaya Crisis Centre. Mereka adalah Hana Gobay (23) dan Yubel Kareni (22).
"Kami telah dibohongi oleh Herman Wainggay dan menjadi korban konspirasi politik kelompok yang tidak senang kepada Indonesia," ujar Yubel kepada wartawan, Senin 20 Oktober 2008.
Ia menjelaskan, Herman adalah orang yang mengajak mereka untuk mencari suaka ke Australia tahun 2005 lalu. Saat berangkat, kata Yubel, ia dan 42 warga lainnya harus membayar uang Rp 7 juta per orang kepada Herman. Saat itu, sambungnya, ia dijanjikan akan mendapat pendidikan dan pekerjaan layak di Australia.
Setelah sampai di Australia, ke-43 warga itu berpisah dan ternyata janji yang mereka terima tak terwujud. Yubel dan Hana pun memutuskan kembali ke Indonesia dan tiba di Biak pada 23 September 2008.
Namun, setibanya di Papua, mereka mengaku mendapat perlakuan yang tidak bersahabat dari masyarakat di sana. mereka berdua mengaku mendapat tekanan.
Komisioner Komisi Nasional HAM Joni Nelson Simanjuntak mengatakan pihaknya akan memeriksa apakah pengakuan soal tekanan itu benar. Jika benar, pihaknya akan membuat perlindungan bagi semua warga Papua yang sempat mencari suaka ke Australia itu agar mendapat pendidikan dan penghidupan yang layak.
"Kami akan membuat surat perlindungan bagi mereka semua, termasuk kedua orang ini,"kata Joni.
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Konsep terjadinya Perang Dunia 3 sering kali muncul dalam konteks ketegangan geopolitik, rivalitas militer antara negara-negara besar, dan konflik. Berikut negara siap PD
Houthi: Arab Saudi Ingin Hapus Ayat Al Quran dari Buku Pelajaran untuk Menenangkan Tuntutan Zionis
Dunia
23 Apr 2024
Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi baru saja mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversi.
Penduduk pedesaan memiliki peran penting dalam keragaman demografi global. Ada negara-negara di mana sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan.
Mantan Anak Buah Sebut SYL juga Pakai uang di Kementan untuk Kondangan dan Beri Kado Emas
Nasional
23 Apr 2024
Mantan Kepala Biro Umum dan Pengadaan, pada Kementan, Akhmad Musyafak, menjelaskan bahwa Syahrul Yasin Limpo alias SYL, gunakan dana Kementan untuk kepentingan kondangan.
Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar dan Pak Anies
Politik
23 Apr 2024
Calon Wakil Presiden (cawapres) 2024 terpilih, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan terima kasih kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin
Selengkapnya
VIVA Networks
Untuk mempermudah pengguna Suzuki Jimny 5 pintu melakukan modifikasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menawarkan obat ganteng, atau aksesori pabrikan untuk Jimny 5 pintu
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Ramalan Zodiak Keuangan 24 April 2024, Cancer, Libra dan Pisces Waspada dan Bijak!
IntipSeleb
sekitar 1 jam lalu
Besok adalah hari yang penuh dengan potensi dan peluang dalam hal keuangan. Yuk, kita lihat apa yang dikatakan oleh bintang-bintang dalam ramalan zodiak keuangan.
Pamer Foto Bareng, King Nassar dan Irish Bella Ramai Dijodohkan Netizen
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Penyanyi dangdut, King Nassar menghebohkan publik dengan unggahannya di Instagram pribadinya. Ia terlihat menghadiri perayaan ulang tahun ke-28 aktris Irish Bella.
Selengkapnya
Isu Terkini