VIVAnews - Saham-saham unggulan (blue chips), terutama industri komoditas tercatat sebagai saham yang mendominasi daftar sepuluh besar saham dengan kerugian terbesar (top looser) perdagangan Rabu, 22 Oktober 2008 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham itu adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tambang Barubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Menurut pengamat dan praktisi pasar modal Gifar Indra Sakti, turunnya harga minyak mentah dunia yang berimbas pada harga komoditas seperti batu bara, nikel, emas, dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mendorong para pelaku pasar melepas saham-saham komoditas miliknya. "Belum stabil dan pastinya kondisi bursa global dan regional turut membuat investor mengeksekusi keuntungan yang diperolehnya," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2008.
AALI menempati urutan pertama paling rugi, karena terkoreksi Rp 550 (7,43 persen) ke level Rp 6.850. ITMG di posisi ketiga, setelah melemah Rp 400 atau 3,84 persen menjadi Rp 10.000. PTBA berada di level kelima dengan harga ditutup turun Rp 350 (5,98 persen) di Rp 5.500, dan UNTR yang bersandar di nomor tujuh, karena harganya terkoreksi Rp 300 atau 6,89 persen menjadi Rp 4.050.
Sedangkan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) bercokol di urutan kedua, karena harganya terkoreksi Rp 550 atau 10 persen di posisi Rp 4.950 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang ada di posisi keempat, setelah harganya turun Rp 400 (5,63 persen) menjadi Rp 6.700.
Sementara itu, saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), masing-masing juga menempati sepuluh besar daftar saham dengan kerugian terbesar hari ini.