Krisis Keuangan Global

Wall Street "Cetak" Penganggur Massal

VIVAnews - Nampaknya ada persoalan lain yang harus dikhawatirkan para pelaku saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), selain kecilnya pendapatan bonus tahun ini. Pasalnya, jumlah para pekerja yang bakal terdepak dari Wall Street akan menjadi 200.000 ribu orang sebelum tahun ini berakhir.

Krisis kredit global rupanya sudah berdampak ke tiap sudut Wall Street - kawasan di sudut Kota New York yang selama ini dikenal sebagai urat nadi industri keuangan dan perbankan Amerika Serikat, bahkan berpengaruh hingga penjuru dunia.

Nasib malang yang menimpa perusahaan keuangan dan perbankan yang berbisnis di Wall Street akhirnya turut menimpa para manajer dan pialang di lantai bursa, bahkan hingga ke level di bawahnya. Sampai saat ini lebih dari 110.000 karyawan telah kehilangan pekerjaannya, dan beberapa pengamat mengatakan jumlahnya akan mendekati 200.000 orang sebelum tahun ini berakhir.

“Wall Street yang kami kenal selama ini akan sungguh-sungguh pergi,” kata Dr. Michael Williams, dekan pasca-sarjana program bisnis di Touro College, New York. “Ini [pemecatan] tidak dapat dielakkan karena tidak ada cukup biaya untuk menyokong sejumlah besar karyawan di bank-bank dan bank investasi di sana,” lanjut Williams.

William dan analis lain yakin bahwa kejadian yang menimpa Wall Street kali ini merupakan pemangkasan karyawan terbesar yang dihadapi industri keuangan Amerika sejak 1930. William juga yakin bahwa sebelum kuartal kedua tahun depan, sebanyak 250.000- mungkin lebih, pelaku keuangan akan kehilangan pekerjaan.

Menurut firma Gray & Christmas, perusahaan penyedia jasa keuangan di AS telah memangkas 111.201 posisi selama bulan September lalu. Asosiasi Pasar Finansial dan Industri Sekuriti mengatakan bahwa saat ini sebanyak 867.400 karyawan dipekerjaan oleh anggota Asosiasi, termasuk firma sekuriti, perantara, bursa saham, dan bank.

Bahkan, industri keuangan yang menyandang nama besar tidak kebal terhadap kecenderungan penurunan kredit yang terjadi terus menerus. Goldman Sachs Group kemarin mengatakan akan memangkas sekitar 10 persen dari total karyawan yang saat ini berjumlah 32.000 orang. Barclays Capital sedang berada di tengah-tengah pembersihan 3.000 posisi, dan Merrill Lynch&Co yang dibeli oleh Bank of Amerika diyakini akan menambah jumlah karyawan yang dipecat menjadi ribuan. (AP)





























Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu
Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes

Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

Timnas Indonesia mengalami lonjakan peringkat yang cukup signifikan. Kini, rangking FIFA Indonesia ada di peringkat 134. Ada 8 negara Eropa yang peringkatnya di bawah.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024