VIVAnews - Menteri Perindustrian Fahmi Idris meminta agar mal-mal dan pusat perbelanjaan memamerkan dan menjual produk dalam negeri. Toko besar dan mal diminta menyiapkan persentase ruang untuk produk dalam negeri.
"Nantinya saya minta persentase dari tiap lantai berapa," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris setelah mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis 16 April 2009.
Menurut Fahmi, proses memasukkan produk dalam negeri ke mal dan pusat belanja besar ditetapkan dalam perjanjian antarbisnis (B to B). "Pertama kan perundingan, harus ada tahap-tahapnya," katanya.
Fahmi menuturkan perkembangan industri ada yang tetap menggembirakan walaupun ada juga yang mengalami penurunan. Industri makanan dan minuman masih tumbuh. Industri elektronik juga masih stabil. Sedangkan industri tekstil dan produk tekstil pertumbuhannya cukup merisaukan.
"Pada kuartal I industri pengolahan rata-rata turun 1 sampai 1,5 persen dari perkiraan semula," tutur Fahmi.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Hubungan Edy Rahmayadi dan PKB Sumut aangat baik Apalagi Edy Rahmayadi juga menjabat sebagai Ketua TPD Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar Sumut pada Pilpres 2024.
Saldo DANA gratis hari ini Rabu 24 April 2024 akan diberikan oleh pihak dompet digital DANA kepada para penggunanya. Jika anda ingin mendapatkan, caranya sangat mudah s
Soal Dugaan Penganiayaan, Kuasa Hukum Anak DPRD Surabaya Sebut Kliennya Justru Korban
Jatim
20 menit lalu
Kuasa hukum Hafidz, Billy Handiyanto menyebut justru kliennya menjadi korban dalam kasus itu. Kaca mobilnya pecah seusai dilempari batu oleh Iqbal bersama teman-temannya.
2 Wilayah DKI Jakarta Ini Diprediksi BMKG Akan Diguyur Hujan Lebat Pada Siang Hingga Sore Hari
Siap
22 menit lalu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini prakiraan cuaca hari ini Rabu 24/04/2024 untuk wilayah DKI Jakarta. Seperti dilansir dari l
Selengkapnya
Isu Terkini