Penyelundupan Manusia ke Australia

WNI Hanya Menyewakan Kapal

VIVAnews - Warga Negara Indonesia yang ditangkap di Dili, Timor Leste, awal pekan lalu diduga akan menyewakan kapal bagi penyeberangan 14 warga Sri Lanka ke Australia. Demikian diungkapkan juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Jumat, 24 Oktober 2008. “Jadi kapal mereka mau disewa. Apakah itu merupakan bagian dari sindikat [perdagangan manusia] harus diteliti secara seksama,” lanjut Faizasyah.

Awal pekan ini, enam belas warga Sri Lanka dan empat warga Indonesia ditangkap di Timor Leste. Mereka ditangkap saat sedang bersiap naik kapal ikan berbendera Indonesia di desa Betano di perairan selatan Timor Leste, untuk menuju Australia.

“Beberapa dari mereka mengaku kalau mereka mencoba masuk ke Australia untuk mencari pekerjaan,” kata deputi direktur Departemen Imigrasi Timor Leste, Boavida Ribeiro, seperti dikutip dari situs The Sidney Morning Herald, Senin, 20 Oktober 2008.

Warga Sri Lanka tersebut diyakini Ribeiro masuk ke wilayah Timor Leste melalui Indonesia, sedangkan warga Indonesia berlayar dengan kapal Indonesia dari pelabuhan Betun, Timor barat. “Kapalnya berukuran kecil dan dalam kondisi memprihatinkan,” ungkap Ribeiro.

Saat ini, para warga Indonesia asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, tersebut tetap menjalani pemeriksaan karena telah masuk ke wilayah Timor Leste secara ilegal. “Tapi kalau hanya menyewakan kapal ya tentu dosanya lebih sedikit daripada menyeberang,” kata Faizasyah.

Melihat bahwa kasus penyelundupan manusia melalui Indonesia semakin marak lagi, Faizasyah menyinggung kembali soal kesepakaran "Bali Process," dimana Indonesia dan Austalia bekerja sama untuk mengendalikan masalah perdagangan manusia [human traficking]. Pada satu tahap, Bali process sudah berhasil. Pembahasan sudah berbicara mengenai para korban, apa yang dialami para korban, bagaimana menyikapi, dan bagaimana mengatasi masalah-masalah psikologis yang dihadapi para korban perdagangan manusia tersebut.

Namun, saat ini akar permasalahannya harus ditinjau lagi. Akar permasalahan tidak hanya masalah kemiskinan di wilayah-wilayah transit, apakah itu di Indonesia ataupun di kawasan lainnya. “Perlu adanya upaya-upaya mengaktifkan kembali penginformasian masyarakat kita di daerah,” kata Faizasyah. “Jangan sampai kemudian mereka menjadi korban janji-janji kosong- kalau berhasil menyeberangkan para pengungsi bisa mendapat 20 juta atau 10 juta- yang bagi masyarakat di daerah sangat berarti,” lanjutnya.

Menurut Faizasyah, penyelundupan manusia banyak terjadi di wilayah-wilayah konflik, seperti di Irak, Afghanistan, Sri Lanka di mana ketika konflik mencuat kembali, maka pergerakan pengungsi menguat kembali. “Jadi, bagaimana mengatasi konflik di kawasan-kawasan tadi juga akan berkontribusi terhadap berkurangnya arus pengungsi,” lanjut Faizasyah.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5
Azizah Salsha dan Pratama Arhan

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

Usai pertandingan tersebut, ternyata Pratama Arhan langsung curhat kepada sang istri, Azizah Salsha melalui pesan singkat.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024