VIVAnews - Tak seperti pemilu AS sebelumnya, pertarungan menuju Gedung putih tahun 2008 ini dimulai hanya sepelemparan baru dari Pennsylvania Avenue, di seberang sungai Potomac yang memisahkan Washington DC dan Virginia Utara.
Negara bagian Virginia dikenal sebagai kantong pendukung Partai Republik, dan selalu memilih kandidat presiden Partai Republik sejak pemilu presiden tahun 1952.
Sebagai pintu gerbang ke selatan dan pertahanan kota kecil Amerika yang didukung oleh militer yang kuat melingkupi wilayah pangkalan Angkatan Laut AS, Virginia semestinya bukan tempat dimana kandidat presiden partai Demokrat bisa membuat serangan yang membobol pertahanan Republiken.
Namun hasil jajak pendapat CNN terakhir menunjukkan kandidat presiden Partai Demokrat Barack Obama telah memimpin 10 poin melampaui rivalnya dari Partai Republic John McCain. Bila hasil itu terjadi pada hari pemilu, akan menjadi tamparan fatal bagi McCain dan Partai Republik.
Meskipun secara keseluruhan pengaruh Virginia nampak kecil, hanya 13 suara elektor dari 270 yang dibutuhkan untuk menang, tapi signifikansi kesuksesan Obama sangatlah jelas. Bila McCain tak bisa bergantung lagi pada jantung kantong Republiken, maka apalagi yang bisa diharapkan McCain di negara bagian yang masih terkenal sebagai “swing state” seperti Florida dan Ohio ?
“Kita menang disini (Virginia), kita memenangkan kursi presiden, “ kata pasangan Obama, Joe Biden dalam kampanye di Suffolk, Sabtu 25 Oktober 2008, seperti dikutip CNN, Senin 27 Oktober 2008.
Gubernur Virginia Tim Kaine berasal dari Partai Demokrat, terpilih tahun 2005, diikuti oleh Senator dari Demokrat juga jim Webb tahun 2006, keduanya menyatakan ketidakpuasan atas status quo Republiken.
Obama yang berbekal dana kampanye melimpah menambahkan sumber daya baru ke negara bagian ini, dengan membuka 70 kantor kampanye, dibandingkan dengan McCain yang hanya memiliki 21 kantor.
Pendaftaran pemilih di akar rumput telah mendorong bertambahnya ratusan ribu nama baru ke daftar pemilih, dan sebagian dari mereka diasumsikan cenderung memilih Demokrat.
Tapi bukan berarti Partai Republik menyerah tanpa pertarungan di Virginia. Sarah Palin, pasangan John McCain berkampanye dan memobilisasi pendukungnya dan partai untuk habis-habisan untuk memenangkan suara pemilih.
