BBM Turun

Pemerintah Minta Anggaran Subsidi Ditambah

VIVAnews- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral meminta ada anggaran lain yang dikeluarkan pemerintah untuk menutupi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jika harganya diturunkan.

"Karena anggaran subsidi BBM yang diberikan sudah habis," kata Direktur Jenderal Migas Evita Herawati Legowo kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 3 November 2008.

Namun, menurut Herawati, keputusan untuk menurunkan harga berada di tangan kabinet sedangkan pihaknya hingga kini masih melakukan perhitungan.

Terkait, harga Premium non subsidi yang harganya lebih murah dari harga premium bersubsidi, Evita menyatakan harga premium subsidi Rp 6.000 sudah masuk pajak sehingga masih lebih murah dari harga non subsidi yang sebesar Rp 5.925 perliter yang belum termasuk pajak. "Jadi, kalau masuk pajak bisa Rp 6.800, atau masih lebih mahal," jelasnya.

Pertamina menetapkan harga jual premium nonsubsidi yang berlaku sejak 1 Nopember 2008 mulai pukul 00.00 WIB adalah Rp 5.925 per liter atau sudah di bawah premium subsidi Rp 6.000 per liter.

Namun, harga premium nonsubsidi Rp 5.925 per liter tersebut belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor lima persen.

Dengan demikian, kalau ditambah pajak-pajak tersebut maka harga jual premium nonsubsidi ke konsumen industri masih di atas subsidi yakni menjadi sekitar Rp 6.800 per liter.

Harga baru yang berlaku di eks suplai point (depot/transit terminal) selain di UPms VII, VIII dan Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu turun 18 persen dibandingkan harga periode 15 Oktober 2008 yang mencapai Rp 6.622 per liter.

Sedangkan, harga premium nonsubsidi belum termasuk pajak di eks suplai point di UPms VII adalah Rp 6.043 per liter dan eks suplai point  di UPms VIII dan Propinsi NTT adalah Rp 6.184 per liter.

Harga BBM nonsubsidi lainnya per 1 Nopember 2008 juga menurun dibandingkan 15 Oktober 2008. Seperti minyak tanah turun 16 persen, solar turun 19,9 persen, minyak diesel turun 20,2 persen, diesel V10 turun 20,9 persen, dan minyak bakar turun 23,8 persen.

Perubahan harga diatas disebabkan patokan harga minyak di pasar Singapura dalam rupiah menurun berkisar 16-23,8 persen dan nilai tukar rupiah melemah 5,14 persen dari perhitungan harga sebelumnya.

Harga minyak tanah yang berlaku di depot/transit terminal selain di UPms VII, VIII dan Propinsi NTT per 1 Nopember 2008 adalah Rp 6.687 per liter dari sebelumnya Rp7.629 per liter pada 15 Oktober 2008.

Sedangkan, solar turun menjadi Rp 6.233 dari sebelumnya Rp 7.417 per liter, minyak diesel menjadi Rp 6.065 dari Rp 7.246 per liter, minyak bakar Rp 4.549 dari Rp 5.723 per liter, diesel V10 Rp 5.632 dari Rp 6.773 per liter, dan pertamina DEX Rp 7.045 dari Rp 7.711 per liter.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Sementara itu, harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Prices (ICP) Oktober telah mencapai angka US$70,66 perbarel. Sedangkan, rata-rata ICP dari Januari 2008-Oktober baru mencapai angka US$107,56 perbarel.

Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024