Operator telekomunikasi baru Axis, terus berupaya memperluas infrastruktur untuk meningkatkan layanannya. Operator yang telah memiliki dua juta pelanggan aktif itu berencana untuk melakukan ekspansi besar-besaran, hingga akhir tahun depan.
"Saat ini, jaringan Axis baru mencapai 25 persen wilayah Indonesia. Kami berharap, di akhir tahun, cakupan kami bisa menjadi 60 persen, dan akhir tahun depan, dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia," kata Erick Aas, CEO Natrindo Telepon Seluler (NTS) saat jumpa media di Jakarta, Kamis 6 November 2008.
Kini, Axis baru memiliki sekitar 3.000 BTS. Bekerja sama dengan Huawei dan Ericsson, perusahaan ini berencana membangun 6.100 BTS di Jakarta, Banten Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi hingga akhir tahun depan.
"Dana yang telah kami habiskan selama periode September 2007 hingga September 2008 adalah sekitar USD 1 miliar, dengan rincian CAPEX sekitar 90 persen, dan OPEX 10 persen," kata Johan Buse, Chief Marketing Officer NTS.
Sementara ini, Axis yang membidik pelanggan baru muda, hanya dapat dinikmati di 90 kota, meliputi Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil riset dari salah satu firma yang dikutip oleh Axis, kartu SIM yang aktif di Indonesia, sejauh ini baru sekitar 70 hingga 80 juta.
Namun, Axis masih masih optimistis untuk menggarap pasar yang masih besar ini. "Kami akan terus mengembangkan 'sayap' kami untuk merambah daerah-daerah terpencil," terang Erick.
Axis didukung dua operator besar Asia, yakni operator layanan telekomunikasi nasional Arab Saudi, Saudi Telecom Company (STC), dan operator layanan selular terbesar di Malaysia, Maxis Communications Berhad.
