Provinsi Riau

Alamat: Jl.Jend.Sudirman No.460 Pekanbaru - Riau
Telepon: 0761-47367, 47368
Fax:0761-33725
Email: info@riau.go.id
Website: www.riau.go.id

5 Hadis Rasulullah SAW yang Jelaskan Kondisi Umat Islam di Akhir Zaman

Provinsi Riau berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka di sebelah utara, Provinsi jambi dan Selat Malaka di sebelah selatan, laut Cina Selatan di sebelah timur, dan di sebelah baratnya dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara. Ibukota provinsi terletak di Kota Pekanbaru.

Jumlah penduduk sebesar 5,19  juta jiwa (Oktober 2008) dengan tingkat kepadatan penduduk 59 ribu km2 (2008). Jumlah penduduk usia produktif sebanyak 3,58 juta jiwa (Februari 2008), jumlah angkatan kerja sebesar 2,24 juta jiwa, jumlah penduduk yang bekerja meningkat 7,75 persen dan jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja mengalami penurunan 11,40 persen. Sementara jumlah bukan angkatan kerja sebanyak 1,32 juta jiwa. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 62,83 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 8,20 persen. Jumlah penduduk  miskin pada tahun 2007 sebanyak 575 ribu jiwa (11,20 persen) dimana 57,11 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2008 sebesar Rp 901.600. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 71.917 jiwa,  miskin  sebanyak 126.075 jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 95.715 jiwa.

SUMBER DAYA
Kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi Provinsi Riau antara lain minyak bumi, batubara, emas, timah, dan bahan tambang lainnya. Sementara itu tanah di atasnya memiliki kekayaan hutan, perkebunan, dan pertanian dalam arti luas.

Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Luas lahan pertanian adalah  134 ribu ha dengan produksi 421 ribu ton padi. Luas perkebunan dengan total luas lahan 2,51 juta ha dan mampu  memproduksi 5,13 juta ton dengan hasil komoditas karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, pinang, jagung, kedelai, singkong dan umbi-umbian. Luas perairan 471 km2 dengan hasil sektor perikanan dengan luas perairan adalah 116.347,7 ton ikan yang bernilai Rp 1,17 trilyun.

Kehutanan
Luas hutan mencapai 4,16 juta ha yang terdiri dari hutan lindung, hutan konservasi, hutan produksi terbatas, dan hutan produksi. Hasil hutan yang bisa diperoleh meliputi 8,47 juta m3 yang terdiri dari kayu bulat, kayu gergajian dan kayu lapis.

Pertambangan
Potensi pertambangan yang terdapat di Provinsi Riau antara lain minyak bumi, gas timah, pasir laut, granit, bauksit, timah, emas, batu bara, gambut, pasir kuarsa, dan andesit. Beberapa produsen sektor pertambangan adalah PT. Arara Abadi  produsen gambut di daerah Perawang dan Kabupaten Siak, PT. Nusa Riau Kencana Coal, produsen batubara, di Kabupaten Kuantan Singingi. Produksi batu bara sebanyak mampu memproduksi 65 miliar barel batubara.

Selain potensi mineral tersebut, migas juga mempunyai peranan yang besar terdapat 9 (sembilan) perusahaan pertambangan migas yang merupakan operator Pertamina dengan sistem Kontrak Production Sharing / Bagi Hasil (KPS) dan Joint Operating Body (JOB). PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) merupakan perusahaan minyak terbesar di Provinsi Riau bahkan di Indonesia yang memiliki Luas Wilayah Kuasa pertambangan (WKP) mencapai 31.641 km2 yang terbagi ke dalam 4 (empat) Blok, yaitu Rokan Blok dengan luas 9.898 km2, Siak Blok dengan luas 8.314 km2, Coastal Plain Pekanbaru (CPP) Blok seluas 9.996 km2 dan Mountain Front Kuantan (MFK) Blok seluas 3.344 km2. Dalam melakukan kegiatannya, PT.CPI menerapkan teknologi lanjutan (advanced technology) seperti EOR (Enhanced Oil Recovery), LOSF (Light Oil Steam Flood), dan DSF (Duri Steam Flood). Eksplorasi minyak mentah sebanyak 222 ribu barel, gas alam sebanyak 112,36 juta MMSCF dan timah sebanyak 2,54 juta m3.

KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009

Serang RS Al-Shifa, Israel Klaim Bunuh 20 Milisi Hamas dan 200 Lainnya Ditangkap

Kinerja perekonomian provinsi ini secara umum menunjukkan tren perlambatan, bahkan dengan memasukkan komponen migas, pertumbuhan ekonomi  secara year-on-year (yoy) dan quarter-to-quarter (qtq) diperkirakan mencapai 2,5% (yoy) dan 1,48% (qtq). Pertumbuhan sektor industri non migas lebih banyak didorong oleh peningkatan permintaan Crude Palm Oil (CPO) dan karet, sehingga jika komponen migas dikeluarkan dari penghitungan PDRB, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 5,52% (yoy). Namun secara triwulanan pertumbuhan tanpa unsur migas diperkirakan meningkat sebesar 3,58% (qtq)dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang tercatat sebesar 2,21% (qtq).

Inflasi Kota Pekanbaru sebesar 1,74% (qtq) dan inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,2%. Tingkat inflasi tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh adanya faktor musiman berupa hari besar keagamaan Idul Fitri dan musim liburan sekolah memasuki tahun ajaran baru.

Anggaran pendapatan dalam APBD-P tahun 2009 mengalami penurunan dari Rp3,66 triliun menjadi Rp3,08 triliun (15,89%). Hal ini disebabkan oleh menurunnya anggaran dana perimbangan yang tercatat turun dari Rp2,39 triliun menjadi Rp1,80 triliun atau turun 24,72%. Penurunan pada komponen ini terjadi akibat menurunnya dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak yang tercatat turun 25,77%.

Bikin Ngakak, Pria Ini Cium Orang yang Tertidur di Depannya Saat Hendak Sujud

Di sisi lain, anggaran belanja yang terdiri dari dua komponen yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung mengalami kenaikan dari Rp4,01 triliun menjadi Rp4,27 triliun atau meningkat 6,57%. Kenaikan pada komponen belanja langsung tercatat sebesar 8,77%, yang disebabkan oleh terutama oleh naiknya belanja pegawai sebesar 17%. Sementara itu, kenaikan pada komponen belanja langsung tercatat sebesar 5,02%, disebabkan terutama oleh naiknya belanja modal sebesar 7,03%.

Menteri BUMN Erick Thohir saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR.

Erick Thohir Kena 'Sentil' DPR Gegara Sering Rombak Direksi-Komisaris BUMN di Tahun Politik

Kritikan tersebut disampaikan dalam rapat kerja antara Komisi VI DPR RI, bersama menteri BUMN dan jajarannya hari ini.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024