Presiden Pantau Perkembangan Bumi Resources

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus memantau perkembangan kasus PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di pasar modal. Presiden juga meminta penyelesaian kasus Bumi Resources dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.

Nick Kuipers: Persib Bandung Harusnya Ungguli Persita 4-0 di Babak Pertama

"Presiden ingin mendengarkan perkembangan soal Bumi," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil usai bertemu SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 10 November 2008.

Menurut Sofyan, Presiden SBY juga ingin mendengarkan perkembangan Bumi Resources dari otoritas bursa. "Presiden ingin mendengar laporan saja," tegas dia.

Sofyan menjelaskan, perkembangan soal Bumi Resources masih wajar. Meskipun setelah pencabutan penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham, harga BUMI terus terkoreksi. "Yang punya saham bumi memang ada potential loss. Tapi, kalau tidak dijual kan tidak rugi," lanjut dia.

Harga saham Bumi Resources kini berada di level Rp 1.610, setelah terkena auto rejection bawah 10 persen untuk ketiga kalinya pada transaksi sesi pertama hari ini. Harga BUMI saat ini jauh dari level tertinggi yang pernah diraih pada 12 Juni 2008 di posisi Rp 8.550.

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan konsorsium Northstar Pacific Partners Limited untuk melepas 35 persen sahamnya di Bumi Resources. Total nilai transaksi saham penjualan saham itu mencapai US$ 1,3 miliar.

Lintasarta Perkuat Infrastruktur Jaringan Selama Puncak Mudik dan Lebaran 2024
Aldi Taher

Blak-blakan, Aldi Taher Ungkap Rahasia Sembuh dari Kanker

Kisahnya menginspirasi banyak orang, Aldi Taher pun menuturkan bahwa doa dan kasih sayang keluarga adalah kekuatan yang tak terhingga dalam menghadapi cobaan hidup.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024