VIVAnews - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak memasalahkan pemimpin tua atau muda, yang penting memberikan solusi. Setidaknya ada tiga visi pemimpin masa depan Indonesia menurut PKB.
"Pertama, pemimpin yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi sosial masyarakat. Kedua, pemimpin yang cerdas dalam menjawab keadaan yang kritis di masyarakat serta yang tegas dalam mengambil pilihan. Ketiga, pemimpin yang memiliki visi kebangkitan Indonesia di masa depan," kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, saat membuka Simposium PKB di Balai Kartini, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 11 November 2008.
Untuk menyamakan visi kepemimpinan itu, PKB menggelar simposium yang mengumpulkan calon-calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pengurus PKB, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, wakil universitas, lembaga swadya masyarakat dan pemerintah. PKB berharap, simposium menjadi bekal kader-kader PKB untuk duduk di posisi-posisi strategis.
PKB melihat, saat ini terjadi krisis kepemimpinan visioner di Indonesia. PKB punya tanggung jawab untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin yang mampu dan membangun partai. "Bagi PKB, pemimpin tua atau muda tidak masalah, yang penting mempunyai solusi untuk nasional. Untuk memenangkan Pemilu bukan hal sulit, yang lebih sulit adalah untuk memakmurkan rakyat Indonesia," kata Muhaimin.
PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan proses gugatan PDIP ke pengadilan PTUN Jakarta
