Rupiah Mentok di 11.170/US$

VIVAnews - Setelah sempat jatuh ke level Rp 11.350/US$, rupiah akhirnya menguat pada sesi sore. Namun dibanding penutupan sehari sebelumnya, rupiah melorot cukup lumayan.

Pukul 16.40 WIB, Selasa 11 November 2008 data Bloomberg menunjukkan rupiah ada di posisi 11.170/US$.

Rupiah sempat 'terguncang' setelah perusahaan yang akan mengonversi utangnya berburu dolar di pasar. Namun menjelang sore, perlahan-lahan rupiah berbalik arah kendati tidak berhasil menembus angka sehari sebelumnya di level 10.925/US$.

Pelemahan juga terjadi pada sejumlah mata uang lain di kawasan seperti peso Filipina yang tersuruk 0,8 persen, rupe India anjlok 1,3 persen, ringgit Malaysia turun 1,12 persen, dan baht Thailand 0,07 persen.

Pelemahan mata uang Asia ini terjadi karena spekulasi ekonomi global melorot. Akibatnya sebagian besar mata uang di kawasan Asia, kecuali Jepang melemah.

Emmanuel Krisnijayanto, dealer valuta asing mengatakan, rupiah terpuruk akibat banyaknya perusahaan yang mengonversi utang valuta asingnya, sehingga banyak berburu dolar untuk melunasi utangnya dulu, kemudian baru menukar utangnya ke rupiah.

Menurut dia, langkah itu dilakukan oleh perusahaan karena mereka khawatir nilai tukar rupiah masih akan melemah sehingga mereka menukar pinjaman valasnya ke mata uang lokal. Di tambah lagi faktor ketidakpastian pasar yang masih berlanjut entah kemana.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024