Prediksi

Indeks Saham Cenderung Konsolidasi

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis, 13 November 2008, cenderung konsolidasi dengan arah menguat (rebound).

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

“Indeks bergerak mendatar cenderung menguat,” kata pengamat pasar modal David Cornelis kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 12 November 2008.

David memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.258 dan batas atas (resistance) di level 1.388.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Pada transaksi Rabu, indeks ditutup terkoreksi 9,94 poin atau 0,74 persen ke level 1.326,62 dari perdagangan Selasa, 12 November 2008, yang turun tipis 4,12 poin (0,31 persen) di posisi 1.336,55.

Di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 101,81 poin (0,73 persen) ke level 13.939,09, Nikkei 225 turun 113,79 poin atau 1,29 persen menjadi 8.695,51, dan Straits Times terkoreksi 14 poin (0,77 persen) ke posisi 1.792,96. Indeks Hang Seng dan Straits Times berbalik arah, setelah pada awal transaksi sempat menguat.

Sedangkan pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis dini hari WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 411,30 poin atau 4,73 persen di level 8.282,66, Standard and Poor 500 turun 46,65 poin (5,19 persen) ke posisi 852,30, dan Nasdaq terkoreksi 81,69 poin atau 5,17 persen menjadi 1.499,21.

MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Menurut David, indeks Kamis akan bergerak konsolidasi cenderung menguat. Sentimen positif IHSG terdorong adanya aksi pembalikan arah menguat (rebound) bursa regional yang pada perdagangan awal Rabu dibuka menguat. "Pasar kita juga sedang konsolidasi dalam tiga hari ini, tapi ada potensi naik seperti awal perdagangan Rabu," ujarnya.

Dia mengakui, sentimen negatif ekonomi global seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), bangkrutnya perusahaan ternama seperti DHL, dan melemahnya harga minyak mentah dunia yang akan diikuti harga komoditas masih menjadi katalis penahan penguatan indeks kembali. "Pelemahan rupiah juga mendorong investor memilih mencermati pasar sebelum membeli saham," jelas David.

Gifar Indra Sakti, pengamat dan praktisi pasar modal juga berpendapat indeks hari ini masih cenderung mendatar (sideways). Aksi investor yang masih menunggu (wait and see) perkembangan regional dan Wall Street  yang berfluktuasi adalah penyebabnya.

Selain itu, tambah dia, pergerakan harga komoditas yang cenderung turun, seiring penurunan harga minyak mentah dunia turut mendorong investor memilih wait and see sebelum mengambil posisi di saham.

Gifar mengakui, rata-rata indikator teknis seperti moving average convergence divergence (MACD) dan stochatic oscillator juga menunjukkan indeks bergerak mendatar. "Jadi, indeks akan bergerak dalam rentang 1.315 hingga 1.339," ujarnya.

Rekomendasi Saham
David Cornelis merekomendasikan akumulasi beli PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII). Kedua saham itu, kata dia, diperkirakan mampu bertahan dengan adanya krisis ekonomi global.

Sedangkan Gifar Indra Sakti menyarankan koleksi saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham-saham itu, jelas dia, secara teknis masih berpeluang melanjutkan penguatan. "BBRI baru saja membentuk tren naik," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya