VIVAnews – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan 100 nama pemimpin pemuda, Kamis 20 November 2008 di Sabuga Bandung. Selain itu memberi penghargaan kepada delapan pemuda berprestasi. Acara itu digelar pukul 18.30 WIB. Ini merupakan lanjutan pertemuan ahli waris pemimpin nasional yang digelar partai itu kemarin di Jakarta.
Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, mengatakan dalam acara itu, partainya juga akan mendeklarasikan kebangkitan pemuda Indonesia untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
Sejumlah kegiatan PKS sepekan terakhir memantik polemik. Iklan peringatan Hari Pahlawan yang menampilkan Soeharto, penguasa Orde Baru selama 32 tahun, sebagai guru bangsa adalah salah satu contohnya. Iklan itu dikritik karena sejumlah kalangan menilai mantan presiden itu tidak tepat bila dinobatkan sebagai pahlawan.
Acara pertemuan putra-putri ahli waris pemimpin Indonesia yang digelar PKS juga menuai kritik tajam. Dalam acara itu PKS mengundang anak-anak Soeharto. Dan salah satu putri Soeharto, Mamiek Hediyati Hariyadi, hadir di acara itu. Partai itu menyebut acara ini sebagai rekonsiliasi tapi sejumlah kalangan menilai rekonsiliasi tidak sesederhana itu.
Petinggi PKS sesungguhnya sudah menghitung semua reaksi itu. Semua reaksi itu, kata Anis Matta, sudah dikalkulasi. Dia mengaku tidak cemas pada kritik terkait semua acara itu. Anis mengatakan, masyarakat seharusnya menyikapi sejarah Indonesia secara proposional. “Jadi, kalau masih mewarisi dendam masa lalu, ya, tidak akan bisa ke depan,” katanya kepada VIVAnews.