VIVAnews - Jumlah pengidap HIV/AIDS di DKI Jakarta meningkat 500 persen selama delapan tahun terakhir. Hingga kini, jumlahnya diperkirakan mencapai 25.000 orang.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta, Rohana Manggala, mengatakan, jumlah pengidap HIV/AIDS yang tercatat pada tahun 2000 hanya 700 orang. Jumlah tersebut meningkat lima kali lipat pada September 2008 menjadi 3.761 orang. "Jumlah ini hanya yang berani melapor kepada kita," ujarnya, Selasa 20 Januari 2008.
KPA terus mengupayakan kejujuran sejumlah penderita yang masih menyembunyikan penyakitnya. Jika KPA memprediksi jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta mencapai 25.000 orang, Departemen Kesehatan memprediksi ada 40.000 penderita.
"Perkiraan ini didasari beberapa variabel, seperti tingginya angka pengguna narkoba," ujar mantan Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI ini. "Juga tingginya jumlah pria beresiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS karena menjadi pelanggan pekerja seks komersial," ujarnya.
Pria beresiko tinggi terjangkit HIV AIDS di Jakarta mencapai lebih dari 1 juta orang. Mereka terdiri dari masyarakat biasa, pegawai negeri sipil, anggota polisi dan TNI. Data KPA juga menunjukkan, pengidap HIV/AIDS terbanyak adalah remaja laki-laki usia 19-25 tahun.
Sebanyak 70 persen pengidap HIV/AIDS yang terdeksi adalah pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Sebanyak 29 persen disebabkan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Sedangkan sisanya disebabkan oleh jarum transfusi darah.
Rohana berharap para penderita yang masih menutup diri agar melapor. Selain akan diberi obat secara gratis, juga disediakan 33 puskesmas dan 18 rumah sakit rujukan. "Kalau berobat sendiri, harga obatnya saja bisa mencapai Rp5 juta," ujarnya.
Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania
Timnas Qatar U-23 menjadi tim pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Kepastian itu didapat usai sang tuan rumah mengalahkan Yordania.
