Pencalonan Kalla Tak Bahayakan Pemerintahan
VIVAnews - Salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden tak mengganggu jalannya pemerintahan. Pencalonan oleh Partai Golkar itu bukan sesuatu yang harus dibesar-besarkan.
"Kesiapan Jusuf Kalla untuk menjadi calon presiden dan kesiapan Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkompetisi dengan calon presiden yang lain termasuk dengan Jusuf Kalla kalau akhirnya benar terjadi, bukan hal yang aneh, bukan pula hal yang membahayakan," kata Anas dalam pesan singkat kepada VIVAnews, Senin 23 Februari 2009.
Kalau benar pencalonan itu terjadi, adalah wajar dan demokratis. Demokrasi meminta kesediaan para tokoh politik dan parpol untuk berkompetisi dengan damai, dewasa, saling hormat dan tidak bermusuhan
"Karena itu kami yakin secara pribadi dan dalam konteks hubungan kerja, tidak akan ada masalah antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Kami yakin tugas-tugas pemerintahan akan ditunaikan sampai tuntas 20 Oktober 2009," kata Anas.
Anas yakin Presiden dan Wakil Presiden akan mampu berlaku dewasa dan berkomitmen menunaikan mandat rakyat pada Pilpres 2004 dengan tuntas dan bertanggung jawab. Apalagi faktanya sekarang ini belum ada calon presiden. Semua parpol masih menunggu hasil Pemilu legislatif. Setelah pemilu legislatif, baru akan ada koalisi dan pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
Jadi, "Membesar-besarkan hal yang belum terjadi adalah dramatisasi politik yang tidak perlu," kata Anas.
Yang jelas, ujar Anas, pada dasarnya Partai Demokrat tetap berharap dan membuka diri untuk berkoalisi dengan Golkar. Pengalaman Golkar adalah pilar penting untuk koalisi yang kuat, permanen dan efektif.
Pengakuan Jay Idzes soal Lemparan Maut Pratama Arhan
Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jay Idzes memberikan pandangannya terhadap lemparan Pratama Arhan.
