Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura

"Luka di Urat Nadi David, Itu Berita Bohong"

VIVAnews - Media massa Singapura menggambarkan usai menusuk dosen pembimbingnya, David Hartanto Widjaja (21) mencoba bunuh diri dengan cara memotong urat nadi di lengan dan leher. Merasa kesakitan, David lantas loncat bunuh diri dari atas gedung.

Kakak David, William Wijaya mengatakan itu berita bohong. Sebab, polisi Singapura mengatakan tidak ada luka di urat  nadi mahasiswa tingkat akhir Univeristas Nanyang Singapura itu. "Saya yakin, berita potong urat nadi sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memunculkan asumsi bahwa David ingin bunuh diri," kata William di rumahnya di Perumahan Permata Indah I No 15, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Timur, Kamis 5 Februari 2009.

Keluarga meyakini David tak bunuh diri. "Kenapa saya katakan itu, karena saat di tempat kejadian adik saya membawa perlengkapan kuliah lengkap. Membawa tas, botol berisi penuh air minum sebanyak 1,5 liter, dan alat-alat kuliah lengkap. Bagaimana mungkin orang berencana mau nusuk orang membawa barang-barang itu," lanjut William.

Soal pisau yang jadi barang bukti penusukan Chan Kap Luk (45), William meragukan informasi yang mengatakan pisau itu dibawa David. "Saya dengar dari mahasiswa dan teman-teman David, sering kali profesor itu (Chan Kap Luk) menyimpan pisau di lemari untuk memotong buah-buahan," lanjut William.
 
David yang mahasiswa tingkat akhir Universitas Nanyang Singapura ditemukan tewas terjatuh dari loteng. Menurut sejumlah media Singapura, David bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya Senin 2 Maret 2009. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura, Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan  kondisinya membaik.

Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan David terjatuh dari loteng fakultas, sama halnya tak ada yang bisa menebak apa yang sesungguhnya terjadi di ruang sang profesor ketika insiden penusukan terjadi. Polisi Singapura masih menyelidiki kasus ini.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menjamin netralitas sebagai penyelenggara dalam memverifikasi partai politik sebagai peserta pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024