Wajib LC, Eksportir Minta Dispensasi Waktu

VIVAnews - Aturan wajib menggunakan kredit ekspor (LC) untuk komoditas sumber daya alam yang urung berlaku efektif 5 Maret 2009, berpangkal dari permintaan eksportir untuk melakukan penundaan. 

"Beberapa masukan meminta pemerintah menunda aturan ini karena ada persoalan yang masih belum selesai," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Departemen Perdagangan merevisi aturan yang termuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.1/2009 dengan beberapa penyesuaian waktu. Salah satunya, untuk eksportir komoditas pertambangan di atas US$ 1 juta wajib menggunakan LC. Kewajiban ini mulai berlaku 1 April 2009.

Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia Priyo Pribadi Soemarno mengatakan, salah satu persoalan yang dihadapi eksportir, sebagian besar masih mempunyai ikatan dengan penyandang dana dari luar negeri. Penyandang dana meminta pembayaran jaminan hasil ekspor dengan rekening luar negeri.

Dengan adanya aturan wajib LC ini, Priyo mengatakan, eksportir harus merundingkan dengan penyandang dana dari luar negeri. "Ini butuh waktu, semoga sebelum April selesai," kata dia.

Meski demikian, Priyo menambahkan, eksportir memahami maksud baik pemerintah untuk mengamankan devisa negara. "Kami mendukung. Hanya saja dalam pelaksanaan perlu penyesuaian, termasuk kelonggaran waktu hingga April," ujarnya.

Priyo memperkirakan dengan adanya aturan ini, angka ekspor akan menurun. Sebab eksportir terikat dengan kontrak jangka panjang. "Dengan adanya kebijakan baru, ada konsekuensi biaya," katanya.

Hal serupa dikatakan salah satu eksportir minyak sawit mentah (CPO) dari PT Wilmar International Max Ramajaya. Menurut dia, dengan menggunakan LC, otomatis eksportir harus menambah biaya. "Setidaknya satu persen dari total ekspor per LC," katanya.

Namun, Mari membantah angka ekspor akan turun akibat kebijakan baru ini. "Saya yakin ekspor masih akan tumbuh positif," katanya. Selain itu, Mari menjelaskan bagi eksportir yang sudah terikat kontrak jangka panjang, pemerintah memberikan dispensasi waktu hingga 31 Agustus 2009.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024