BII Tepis Isu Jadi Bank Syariah

VIVAnews - PT Bank Internasional Indonesia Tbk membantah wacana bank yang sebagian sahamnya baru dilepas ke Maybank akanberalih menjadi bank syariah.

"Tidak ada wacana semacam itu," kata Wakil Direktur Utama BII Sukatmo Padmosukarso dalam paparan publik dan kinerja di Jakarta, Kamis 30 November 2008.

Dijelaskan Sukatmo, perseroan selalu mengeksplorasi kemungkinan melepas unit usaha syariah menjadi bank tersendiri. Namun itu merupakan opsi terbuka. "Tapi kami belum bisa memberikan keterangan apapun," kata Sukatmo.

Kabar BII akan menjadi bank syariah merebak saat bank diakuisisi Malayan Banking Benhard. Pada 30 September 2008, Maybank Offshore corprate Service (Labuan) Sdn Bhd, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Malayan Banking Benhard telah menyelesaikan proses akuisisi sebesar 100 persen saham Sorak Financial Holding Pte Ltd yang memiliki 55,1 persen dari seluruh saham yang diterbitkan BII.

Manajemen Malayan Bank akan menyampaikan rencana pelaksanaan penawaran tender (tender offer) saham publik PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pekan ini. Penawaran tender dilakukan hingga maksimal 20 persen saham sesuai ketentuan otoritas pasar modal.

Sebelumnya, pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas rencana penawaran tender saham publik BII sudah diperoleh 17 Oktober 2008. Maybank akan menawarkan harga saham BII sebesar Rp 510 per unit.

Manajemen BII optimistis bisa bersinergi dengan Maybank dan meningkatkan bisnis BII, Maybank dan nasabah. "Kami mulai membangun binis remiten dengan memanfaatkan jaringan Maybank yang luas untuk membantu pekerja RI di luar negeri dalam pengiriman uang," kata Sukatmo.

Sebaliknya melalui jaringan cabang dan card center, BII siap melayani nasabah Maybank di Indonesia.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024