Presiden Yudhoyono Tegur Kepala Polri

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Teguran Presiden itu karena ada aksi unjuk rasa tepat di depan Istana, yang volume pengeras suara demonstran mengganggu jalannya rapat terbatas.

"Kita mau memulai rapat, tapi kita tidak bisa bekerja karena ada unjuk rasa. Apakah suara speaker sebesar-besarnya itu dibenarkan? Ini siapa yang bertanggungjawab dan yang menangani?" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sambil menatap Bambang Hendarso yang duduk tepat di sebelah kirinya. Sedangkan, di sebelah Bambang Hendarso duduk Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.

Spontan saja, orang nomor satu di kepolisian ini langsung menganggukkan kepala dan berkata, "Siap pak!." Ahirnya, sebagian jurnalis yang baru saja mengambil gambar peserta rapat, langsung diminta keluar oleh petugas keamanan.

Di depan Istana memang sedang terjadi aksi unjuk rasa yang menuntut penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja. Aksi yang dilakukan massa memang tidak terlalu besar, tetapi orasi yang dilakukan itu menggunakan pengeras suara hingga terdengar sampai ke istana.

Rapat terbatas ini merupakan lanjutan dari rapat yang tertunda malam tadi. Sedianya, rapat ini dimulai pukul 10.00 WIB, tetapi menjadi molor sekitar 30 menit. Dalam rapat ini, Presiden akan memimpin pembahasan BBM, kelangkaan pupuk, dan pembangunan infrastruktur.

Tampak hadir dalam rapat ini antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo As, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024