AS Order Mebel US$ 250 Juta

VIVAnews - Pembelli mebel asal Amerika sudah mulai mengalihkan order dari Cina ke Indonesia. Nilai order diperkirakan mencapai US$ 250 juta dalam setahun ke depan. Relokasi mulai terjadi pada awal Desember 2008.

"Angka tersebut termasuk relokasi investasi dari Cina," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono usai pembukaan Musyawarah Nasional V Asmindo di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat 12 Desember 2008.

Salah satu pembeli, kata Ambar, saat ini sedang negosiasi dengan salah satu perusahaan mebel di Surabaya. "Nilainya sekitar US$ 50 juta," ujarnya.

Amerika memutuskan merelokasi order karena kualitas dan ketahanan produk mebel Indonesia dinilai lebih baik daripada Cina, meski dari segi tampilan masih kalah bersaing.

Selain itu, produk-produk Cina juga bermasalah dengan keamanan. "Banyak mebel dari Cina setelah dipakai ternyata menyebabkan iritasi kulit,"
kata Ambar. 

Porsi ekspor Cina ke Amerika sekitar 80 persen, sedangkan Indonesia hanya 37 persen. Dengan relokasi pemesanan mebel, Ambar memperkirakan 1,25 juta tenaga kerja akan terserap.

Namun, Ambar mempertanyakan kesiapan pengusaha mebel Indonesia dan kebijakan pemerintah. "Pengusaha mebel apakah siap terhadap tuntutan sertifikasi?" kata dia.

Hingga kini, 125 perusahaan mebel sudah disertifikasi. Sedangkan jumlah industri mebel mencapai 3.000 perusahaan.

Trik Simpel Ivan Gunawan, Agar Silaturahmi Lebaran Bisa Tetap Glowing
Dukung pemerintah pencapaian ekonomi 2024

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Perlu adanya transformasi struktural dengan kuatkan pasar dalam negeri, sebut saja salah satunya transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024