VIVAnews - Menjawab tantangan Dewan, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyerahkan sejumlah bukti dugaan gratifikasi dalam pelaksanaan haji tahun 2005-2006 ke Badan Kehormatan Dewan, Jumat 19 Desember 2008.
Koordinator Bidang Hukum ICW, Emerson Yuntho mengatakan gratifikasi diduga diterima dua anggota Komisi Haji periode 2004-2009. Namun, Emerson menolak menyebut nama dua legislator tersebut.
Secara terpisah, Anggota Badan Pekerja ICW, Abdullah Dahlan mengatakan dugaan gratifikasi tersebut berupa biaya perjalanan dinas dari Departemen Agama, dan ada uang yang diterima dua legislator dalam pembahasan soal biaya perjalanan ibadah haji.
"Dengan data kuat seperti itu, kami ingin tahu bagaimana sikap Dewan," kata Abdullah di Gedung Dewan, Senayan, Jumat 19 Desember 2008.
Sebelumnya, ICW sudah melaporkan dugaan penerimaan gratifikasi ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dua anggota dewan itu diduga menerima biaya perjalanan pada 2005-2006 senilai Rp 500 juta.
Selain itu, ICW juga melaporkan dugaan korupsi mengenai penyimpangan dana abadi umat (DAU) tahun 2005-2006 ke KPK. ICW menduga dana tersebut digunakan untuk mengganti biaya katering jamaah di Madinah, serta dipinjamkan untuk biaya penerbangan. "Biar ada sinergi proses hukum," tambah Abdullah.
Baca Juga :
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Untuk menunggu kabar baik BLT UMKM BPUM cair, pelaku usaha juga bisa mendapatkan bantuan lain dari pemerintah. UMKM bisa mendapatkan bantuan dengan nominal Rp 2,4 juta m
Skor 97 Persen, PT Smelting Raih Predikat Gold Sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan
Jatim
31 menit lalu
Prestasi ini bukan hanya mencerminkan dedikasi PT Smelting terhadap keamanan, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan standar keamanan.
Leap Day mengisahkan kehidupan Day yang lahir pada tanggal 29 Februari di siang hari, namun saat dia lahir semua keluarganya meninggal dan kini dia hidup bersama pamannya
Berawal dari keinginannya mencari penghasilan tambahan, mantan Kades Tambak Mekar tahun 1997 itu, membuat kelompok UMKM dari ibu - ibu PKK, dengan memanfaatkan potensi
Selengkapnya
Isu Terkini