Pemerintah Bahas Penerima Stimulus Fiskal

VIVAnews - Pemerintah bakal menindaklanjuti mekanisme pemberian stimulus fiskal sebesar Rp 12,5 triliun yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009.

"Dalam waktu dekat, pejabat dari Departemen Perindustrian, Kementerian Koordinator Perekonomian, dan Departemen Perdagangan akan membahas mekanisme pemberian stimulus," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 6 Januari 2009. 

Pembahasan juga akan melibatkan Kamar Dagang dan Industri, asosiasi industri, serta departemen lain yang terlibat dalam pemberian stimulus tersebut. "Semangatnya untuk mengurangi pemutusan hubungan kerja, meningkatkan daya saing, meningkatkan kinerja ekspor, dan memperkuat produksi dalam negeri," katanya.

Salah satu industri yang mendapat stimulus fiskal terbesar di antaranya industri baja sebesar Rp 1,29 triliun, industri tekstil Rp 1 triliun, dan minyak goreng Rp 800 miliar. "Pemerintah saat ini sedang menghitung ulang kriteria penerima stimulus," kata Direktur Logam Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan. 

Menurutnya, stimulus bakal diprioritaskan untuk baja yang sudah diproduksi secara komersial dan stoknya berlebih. "Melalui stimulus ini, risiko ditanggung bersama-sama," tambahnya. 

Selain itu, pemerintah juga akan melihat kriteria dari sisi produksi dan utilisasi beberapa tahun terakhir perusahaan baja nasional. Karena, aplikasi industri baja sangat luas.

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun

"Kalau salah memberikan stimulus bisa berdampak pada industri hilir," ujarnya. Pemerintah juga mempertimbangkan pemberian stimulus bagi industri hilir yang menggunakan bahan baku dalam negeri.

Seorang pekerja sedang mengawasi pembangunan proyek perumahan pekerja konstruksi yang nanti digunakan untuk pekerja membangun infrastruktur di IKN, Penajam Paser Utara.

Kejar Target Pembangunan, Pekerja Proyek IKN Mudik Diantar Pakai Hercules

Jtah libur mudik bagi lebih dari 13.000 pekerja konstruksi IKN itu pun telah berakhir, dan para pekerja pun mulai balik lagi ke IKN guna kembali bekerja.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024