Pembelian Pesawat

Negosiasi Ulang Merpati-Xian Buntu

VIVAnews - Upaya negosiasi ulang antara pemerintah dan Xian Aircraft Industry Company Ltd terkait pengadaan 15 pesawat propeler jenis MA-60 pekan lalu menemui jalan buntu. Namun, kedua pihak sudah menyampaikan kepentingannya masing-masing.

Seperti diketahui, proses pembelian 15 pesawat yang rencananya akan dioperasikan PT Merpati Nusantara Airlines itu bermasalah. Pasalnya dari kontrak yang ada, Merpati mengurangi jumlah pesanan pesawatnya dengan alasan harga jual Xian dianggap kemahalan.

"Pada pertemuan pekan lalu tidak tercapai kesepakatan. Kebijakan kami jelas, yaitu korporasi dalam arti Merpati bisa mengembalikan biaya pembelian pesawat," ujar Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, di kantornya, Jakarta, Rabu, 25 Februari 2009.

Kendati buntu, pemerintah berencana mengadakan pertemuan ulang dengan pihak Xian. Namun, pembicaraan tersebut hanya akan dilakukan di tingkat korporasi.

Menurut Sofyan, pemerintah menerapkan strategi proses negosiasi dengan Xian melalui level korporasi dan pemerintah. "Untuk korporasi, hal yang penting adalah bagaimana pesawat itu bisa terbang dan Merpati mempunyai kemampuan untuk membayar pembelian itu," kata dia.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024