Krisis Perbankan Inggris

Investor Sambut Baik Kerugian Bank RBS

VIVAnews - Para investor menyambut baik kerugian tahunan terbesar yang dialami bank kedua terbesar di Inggris, Royal Bank of Scotland (RBS). Alasannya mereka bisa membeli saham bank yang melorot hingga 25,5 persen ke angka 25 pence (Rp 4.311) di Bursa Saham London. Sepanjang 2008, saham RBS turun lebih dari 90 persen.

RBS mengalami kerugian tahunan terbesar sepanjang sejarah perbankan Inggris. Bank itu, Kamis 26 Februari 2009, mengumumkan kerugian sebesarĀ  24,1 miliar pound sterling (sekitar Rp 415,7 triliun) akibat kebijakan akuisisi yang agresif sepanjang 2008.

Analis Hargreaves Lansdown Richard Hunter mengatakan pelaku pasar menghargai upaya dewan komisaris RBS yang baru untuk mengatasi masalah di bank mereka.

"Rencana-rencana yang mereka buat menggabungkan pola bisnis yang sudah ada dengan nasionalisasi sangat baik, tapi itu harus diterapkan secepatnya untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi," kata Hunter.

Broker senior ETX Capital Manoj Lajwa menyatakan para analis bisa menarik napas lega karena kerugian RBS lebih kecil dari yang diperkirakan. Menurut Lajwa, para analis memprediksi bank terbesar kedua di Inggris itu akan merugi hingga 28 miliar pound sterling (Rp 482,6 triliun).

"Selain itu sebuah bank pemerintah dengan aset luar biasa besar membuat para investor tertarik membeli," kata Lajwa. (AP)

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024