VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 82,45 poin atau 6,62 persen ke level 1.162,408 pada transaksi sesi I Senin, 27 Oktober 2008. Krisis keuangan global yang berimbas pada pergerakan bursa global dan regional menjadi pemicunya.
Pada saat sesi I dibuka, terkoreksi 59,3 poin (4,76 persen) ke level 1.185,55. Sedangkan pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2008, indeks ditutup rontok ke level 1.244,86 atau melemah 92,34 poin (6,9 persen).
Analis PT Valbury Asia Securities Mastono Ali mengatakan, kekhawatiran semakin memburuknya kondisi keuangan global yang memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja, penurunan target penjualan, dan produksi pada sejumlah perusahaan mancanegara yang diprediksi berimbas di Indonesia menjadi pemicu pelemahan indeks hari ini. "Melemahnya nilai tukar rupiah dah harga minyak dunia, yang mendorong hedge fund mulai keluar dari pasar berkembang (emergin market) turut memperparah penurunan indeks," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, Senin.
Sementara itu, di bursa kawasan Asia awal perdagangan hari ini cenderung melemah. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 4,05 poin (0,05 persen) di level 7.645,03 dan Hang Seng Index yang turun 532,11 poin atau 4,22 persen ke posisi 12.086,27.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penurunan harga terbesar antara lain PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp 900 atau 10 persen menjadi Rp 8.100, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ditutup melemah Rp 800 (9,87 persen) ke level Rp 7.300, , PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terkoreksi Rp 550 (9,73 persen) di posisi Rp 5.100, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp 550 atau 9,32 persen menjadi Rp 5.350, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang ditutup melemah Rp 450 (10 persen) di posisi Rp 4.050.
Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini
Trading crypto merupakan kegiatan jual beli aset kripto di sebuah platform. Aset kripto ini, bisa diperdagangkan antar pengguna di platform.
