VIVAnews - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) dikabarkan sedang menyiapkan dana untuk membeli kembali sahamnya (buyback) di pasar sekunder.
Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan sudah menyiapkan dana untuk membeli saham HEXA sampai diharga Rp 1.000 per saham. Bahkan, konsorsium broker asing dan lokal dikabarkan turut mendapatkan mandat dari emiten untuk buyback. "Hal itu ditempuh Hexindo, karena perseroan harus meminta persetujuan pemegang saham lebih dulu untuk mengucurkan dana buyback,” tambah sumber.
Sekretaris Perusahaan Hexindo Adiperkasa Hery Akhyar ketika dimintai konfirmasi mengatakan, pihaknya belum ada wacana untuk pembelian kembali sahamnya di lantai bursa. Sebab, perseroan masih konsentrasi pada pendapatan HEXA yang akan terimbas krisis keuangan global yang memicu turunnya permintaan alat-alat berat perusahaan. "Saat ini belum ada rencana untuk itu," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa malam, 28 Oktober 2008.
Per 30 September 2008, Hitachi Construction Machinery memiliki saham berkode HEXA sebesar 48 persen dan Itochu Corporation 22 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan Selasa, HEXA ditutup melemah Rp 60 di level Rp 550. Broker NC Securities dengan kode LH tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Hexindo.
Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, momentum pembelian kembali saham biasanya memberikan sentimen positif pada pergerakan harga saham di pasar modal.
Namun, kata dia, mesti dilihat dana yang digunakan untuk buyback itu memakai dana investasi atau ekspansi bisnis. Sebab, bila menggunakan dana ekspansi diperkirakan bisa menghambat kinerja dan menjadi blunder bagi perseroan. "Tapi intinya, buyback selalu meningkatkan saham," jelas Pardomuan.
Pada semester pertama 2008, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 1,57 triliun dan laba bersih mencapai Rp 139,65 miliar.
Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK
Anggota Dewas KPK, Albertina Ho memberikan penjelasan usai dilaporkan ke Dewas KPK oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terkait dugaan penyalahgunaan wewenang. Albertina me
