Batas Minimum MKBD Belum Akan Direvisi

VIVAnews – Otoritas pasar modal belum akan merevisi penerapan batas minimum modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perusahaan efek anggota bursa (AB) yang saat ini berlaku Rp 25 miliar. Hal itu terkait banyaknya MKBD perusahaan efek yang mendekati batas minimum tersebut.

“Soal itu, belum ada perusahaan sekuritas yang dipanggil,” kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah menanggapi kemungkinan revisi itu di Jakarta, awal pekan ini.

MKBD merupakan salah satu persyaratan untuk operasional perusahaan efek anggota bursa (AB). Modal kerja tersebut di antaranya akan digunakan untuk memperkuat likuiditas perusahaan efek, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

Selain itu, penerapan MKBD dan juga modal disetor perusahaan efek seiring dengan prinsip umum yang berlaku bagi otoritas pasar modal internasional (International Organization of Securities Commission/IOSCO).

Namun, penasihat Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Avi Dwipayana menilai, ketentuan minimum MKBD bisa saja direvisi. Apalagi, dengan kondisi pasar saat ini, beberapa broker dikhawatirkan kesulitan likuiditas. “Kalau memang ada yang berpendapat seperti itu, boleh saja direvisi,” jelas dia kepada VIVAnews.

Direktur Utama Asjaya Indosurya Securities Herizal Harmaini mengatakan, aturan MKBD belum memberatkan perusahaan. MKBD perusahaan efek anggota bursa itu masih sesuai dengan ketentuan otoritas pasar modal dan rencana perseroan sejak awal.

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga

“Pemegang saham kami memiliki komitmen untuk memenuhi MKBD Rp 25 miliar,” kata dia kepada VIVAnews.

Herizal memahami jika Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tidak merevisi aturan MKBD saat ini. Apalagi, otoritas pasar modal telah mempertimbangkan kepentingan investor. “Namun, MKBD sebaiknya tidak dinaikkan. Terutama dalam waktu dekat karena kondisi pasar masih mengkhawatirkan,” tandasnya.

Dia mengungkapkan, otoritas bisa saja merevisi aturan tersebut. Tapi, hal itu tidak mendesak untuk dilakukan. Selain itu, Bapepam-LK memerlukan waktu yang cukup untuk merumuskan aturan baru.

Pendeta, Eastwood Anaba

Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Tidak hanya itu saja, sang pendeta juga sempat membandingkan adab seorang muslim ketika memasuki masjid dengan orang kristen ketika mendatangi gereja.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024