Kalah, Enam Kandidat Minta Pilkada Diulang

VIVAnews - Enam tim pemenangan kandidat walikota dan wakil walikota Makassar mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengulang pilkada Kota Makassar. Desakan mengemuka dalam pertemuan 6 tim kandidat yang ikut melakukan pertemuan di Jalan Boulevard, Makassar Rabu, 29 Oktober 2008.

Keenam tim adalah Tim Idris Manggabarani-Adil Patu, tim pasangan Halim-Jafar, tim pasangan Ridwan-Irwan, tim pasangan Firmansyah-Kasma, tim pasangan Ilham Alim Bachrie-Herwin Handoko dan tim Irianto-Razak Jalle. Mereka melakukan pertemuan secara tertutup.

“Kami dan enam tim lainnya melakukan pertemuan sejak jam 20:00 wita,” kata Diza Ali, Master Campaign pasangan Idrs Manggabarani-Adil Patu, kepada wartawan di sela-sela pertemuan.

Diza menambahkan, pertemuan itu membahas beberapa kejanggalan yang terjadi dalam pilkada Makassar, pagi tadi. Dari pertemuan itu, paling tidak telah mengerucut pada 14 poin yang sangat terindikasi terjadi kecurangan saat pilkada berlangsung.

“Banyaknya orang yang memakai kartu pemilih tapi tidak sesuai dengan jenis kelaminnya," kata Diza dengan nada tinggi.

Kejanggalan lainnya versi enam tim itu adalah rumah Sekretaris Camat jadi TPS, kemudian rumah ketua Partai Golkar jadi TPS, serta banyaknya kartu pemilih ganda dan bisa digunakan. Padahal telah diketahui oleh petuga TPS.

“Kasus pemilih yang dua kali mencoblos hampir terjadi disemua TPS, dan yang paling banyak ada di TPS 45 BTP,” tambahnya.

Hal sama dikemukakan juru bicara tim pasangan Halim-Jafar, Muzakkir Ali. Menurutnya, pemilihan walikota adalah pesta demokrasi yang bisa dikatakan gagal. Seharusnya, pemilihan ini bisa mendidik masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya. Namun yang terjadi, justru partisipasi pemilih rendah.

“Kami menyiapkan saksi di semua TPS. Laporan yang kami terima dari mereka, hampir setiap TPS, jumlah pemilihnya rata-rata tidak mencapai 50 persen,” ujar Muzakkir.

Ia mencontohkan di TPS 25 Jl Sukaria IV Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang. Dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang dikeluarkan KPU, jumlah hak pilih mencapai 531 suara.

Sedangkan jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya hanya 260 orang. Selebihnya tidak memilih. Hal sama terjadi Di TPS 13 RW 6, jumlah pemilih 626, yang memilih hanya 281, sementara yang tidak memilih 339 orang.

Muzakkir menilai, kecurangan tersebut merupakan keurangan sistematis, yang dimulai sejak tahapan pilwali dimulai. Indikasi itu diperkuat dengan pembagian kartu pemilih yang dibagikan 1 hari sebelum pencoblosan. Akibatnya tidak ada verifikasi, apakah kartu itu betul-betul sampai di tangan yang berhak.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Laporan: Rahmat Zeena/Makassar

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersyukur suara yang diperoleh partainya pada Pemilu 2024, naik signifikan. Airlangga berterima kasih ke kader dan para caleg

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024