VIVAnews - Di tengah tekanan krisis global, industri makanan dan minuman Indonesia diramaikan dengan hadirnya produsen roti dalam negeri.
PT D&D Food Industry menjual roti bernuansa Jepang dalam kemasan yang diberi merk DindiBread. Direktur Marketing PT D&D Food Industry Budi D Dawis mengatakan, DindiBread pertama kali diproduksi pada 13 Agustus 2008 di pabrik seluas 3 ribu meter persegi yang berlokasi di Deltamas, Cikarang.
Nilai investasi mencapai Rp 15 miliar, dengan break even point (BEP) sekitar 5 tahun. "Tahun 2007 kami beli areal kosong seluas 1,1 hektar dan mendatangkan mesin dari Italia, Jepang, dan China," kata Budi di Jakarta, 30 Oktober 2008. "Rencananya kami akan launching bulan Desember 2008."
Dengan kapasitas produksi terpasang 200 ribu pieces per hari, PT D&D Food Industry berambisi menguasai 50 persen pangsa pasar roti se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada akhir 2009. Pangsa pasar roti se-Jabodetabek dalam setahun diperkirakan mencapai US$ 200 juta. Sedangkan produk DindiBread dipatok dengan harga Rp 3.800 - Rp 4.500 per kemasan.
Budi mengakui dalam waktu dekat belum ada rencana ekspansi maupun ekspor. "Kami masih dalam tahap penjajakan pasar," katanya. Namun Budi mengakui terkesan dengan respon pasar yang cukup bagus dengan tingkat pengembalian yang rendah.
Berdirinya pabrik roti baru ini mampu menyerap 220 tenaga kerja. Bahan baku DindiBread sebanyak 85 persen menggunakan produksi dalam negeri, terutama pada tepung, coklat, dan strawberry. "Sisanya 15 persen impor, hanya untuk bahan-bahan khusus yang tidak ada di Indonesia," katanya.
Karena penyediaan bahan baku impor terjadi dua bulan yang lalu, menurut Budi, saat ini biaya produksi tidak terimbas kenaikan harga.
"Apalagi saat ini harga komoditas sedang turun," ujarnya.
Budi menjelaskan, membangun industri ini kendala yang cukup signifikan. Terutama saat mengurus ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Tapi sudah kami antisipasi sejak semula," katanya.
Sistem pemasaran, kata Budi, akan dilakukan secara langsung dijual ke konsumen dan dititipkan melalui pasar tradisional sebanyak 300 outlet, mini market (Alfamart, Alfamidi, dan AmPm) sebanyak 1.000 outlet, dan supermarket (Hero, Farmers Market, Ranch Market, dan Giant) sebanyak 120 outlet. "Namun untuk konsep direct selling masih digarap oleh marketing agar berbeda dengan konsep produsen lain," kata Budi.
Baca Juga :
Awalnya Ingin Diam, Nikita Mirzani Ungkap Alasan Beberkan Kisah Cintanya yang Kandas di Media Sosial
VIVA.co.id
17 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mazda 6 Disuntik Mati Digantikan Sedan Listrik EZ-6 yang Meluncur Pekan Depan
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Mazda 6 sudah disuntik mati sejak Desember 2023 setelah 12 tahun dijual dengan mengandalkan mesin pembakaran. Sebagai penggantinya sedan mewah itu akan bertenaga listrik
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
29 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Bersama Kata Dokter, Intip Seleb akan mengajak kamu belajar bersama tentang penyakit tipes termasuk dugaan bahwa salah satu penyebabnya adalah mengonsumsi mie pedas
4 Artis Indonesia Ini Pernah Menjadi Korban 'Cancel Culture'
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Di Indonesia 'Cancel Culture' juga bisa disebut dengan fenomena boikot publik terhadap public figure yang telah melakukan hal yang tidak pantas. Berikut 4 artis alami.
Selengkapnya
Isu Terkini