Alat Deteksi Tsunami di Bali Sering Dicuri

VIVAnews – Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman menyayangkan aksi pencurian atau merusak rangkaian alat pendeteksi tsunami yang sudah terpasang, oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Padahal menurut Kusmayanto, alat tersebut sangat membantu masyarakat, bahkan menjadi kunci untuk menekan jumlah korban saat bencana air bah datang.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

"Ini akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam membudayakan peringatan dini tsunami," ujar Kusmayanto Kadiman saat membuka acara Konferensi Tsunami Internasinonal di Nusa Dua, Rabu, 12 November 2008.

Pencurian yang dilakukan sejumlah oknum adalah bentuk bukti kesadaran masyarakat untuk saling memiliki tidak ada. "Kita lebih sulit membudayakan masyarakat jika dibanding dengan membangun sistem teknologinya itu sendiri," jelasnya.

Indonesia mencatat ada empat buoy hilang, namun dua di antaranya belum berhasil ditemukan. Padahal alat ini sangat penting, yaitu untuk mendeteksi terjadinya tsunami. Papan petunjuk arah menuju tempat aman apabila terjadi tsunami juga kerap kali dirusak atau dicuri orang.

Sebagai contoh, hari ini pemerintah memasang 20 papan. "Tidak ada jaminan kalau besok papan itu masih bisa berdiri di tempat yang sama. Kalau nggak hilang, pasti rusak," keluhnya.

Padahal, kata Kusmayanto, pemerintah telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit. "Dana sekitar satu triliun sudah dikeluarkan untuk membangun sistem ini selama empat tahun di seluruh Indonesia," ujar Menristek.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, panjang garis pantai di Indonesia mencapai 81.000 kilometer, dan 57 persennya atau sekitar 46.170 kilometer rawan tsunami.

Laporan: Wima Saraswati/Bali.

Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024