9 Pengoplos Gas Elpiji Ditangkap

VIVAnews - Buat anda para penguna gas elpiji, agar waspada saat membeli gas. Dalam tiga hari ini polisi menangkap 9 pengusaha gas yang mengurangi isi takaran tabung gas elpiji.

Salah satu penggerebekan dilakukan polisi di Jalan Haji Ramlah, Cipondoh, Tangerang, Banten, Jumat  14 November 2008. Penangkapan dilakukan saat pelaku sedang memindahkan isi tabung gas elpiji. Para tersangka adalah Ansari, Suparjianto, Kustiadi, Johanes, dan para pekerjanya antara lain Radi, Edi, Morti, dan Wahyudin.

Menurut Kepala Satuan Sumberdaya Lingkungan Polda Metro Jaya Ajun Komisari Besar Rudi Setyawan, mengatakan pihaknya menangkap tersangka setelah menerima laporan warga. Modus para tersangka melakukan pemindahan isi tabung gas elpiji dari tabung ukuran 3 kg, yang bersubsidi ke tabung 12 kg sehingga mendapat keuntungan Rp 1.500 perkilo.

Selain itu para pelaku sudah mengurangi isi gas elpiji, yang jumlahnya rata-rata 3 kg. "Jadi isinya hanya 9 kg saja,"  tambah Rudi. Selain menangkap pelakunya, petugas juga menyita 307 tabung 3 kg yang sudah kosong, karena sudah di pindahkan isinya.  52 tabung ukuran 12 kg berisi, namun isi telah berkurang, dan 25 tabung gas 12 kg dalam keadaan kosong yang jumlah keseluruhan 664 buah.

Selain itu, polisi juga menyita mobil box bernopol B 9636 YS, 1 buah timbangan, 3 buah obeng dan 1 buah teko elektrik panas yang digunakan untuk memindahkan isi gas. Sudah 4 kasus yang di tangai polisi, dua di Tangerang, dan 2 di wilayah Bekasi. Dalam satu bulan keuntungan tersangka mencapai Rp 15 juta.

Saat ini petugas masih mendalami kasusnya, polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya pihak ketiga. Para tersangkap di ancam dengan UU Perlidungan Konsumen nomor 8 tahun 1999, dan UU nomor 2 tentang Metrologi legal, dengan ancaman 5 tahun penjara, dan denda Rp 5 miliar.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024