Yusril Tolak Dikaitkan Dengan Suap KPPU

VIVAnews – Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra meminta publik tidak mengaitkan dirinya dengan kasus penyuapan yang melibatkan anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Iqbal oleh Direktur Utama PT  First Media Tbk, Billy Sindoro.

Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Yusril mengatakan tidak pernah mengenal Billy sebelumnya. Ia mengenal Billy hanya saat bertemu di kantor hukum Ihza & Ihza.

Pertemuan pertama dengan Billy terjadi 15 September 2008 selama 15 menit. Billy mengaku perwakilan Lippo Group Karawaci, untuk menanyakan persyaratan menjadi klien lembaga yang dipimpin Yusril dan adiknya, Yusron Ihza Mahendra.

Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England

Keesokannya, Billy datang lagi sekitar pukul 10.30 WIB. Yusril ditemani dua pengacara menerimanya. Pembicaraan mereka, diantaranya masih membicarakan masalah fee bila menyewa lembaga hukum Ihza & Ihza.

Yusril juga bercerita kepada Billy bahwa Ihza & Ihza pernah menjadi kuasa hukum Lippo Group pada 2002. “Saya katakan, senang kalau Lippo datang lagi,” kata Yusril kepada VIVAnews, Jumat, 26 September 2008.

Anies Unggah Foto Bareng Cak Imin, Jubir Timnas Sebut Bahas Rekapitulasi KPU Jelang Pengumuman

Siang harinya, pukul 13.30 WIB Billy menelepon Yusril untuk meminta bertemu kembali. Yusril menyanggupinya. Pertemuan mereka berlangsung selama 5 menit. Billy menanyakan kedekatan Yusril dengan petinggi-petinggi di Malaysia.

“Apakah saya kenal banyak orang di Malaysia. Saya katakan banyak kenal di sana. Tentu, baik dari swasta, pemerintah dan orang biasa,” kata Yusril.

Yusril juga ditanya apakah mengenal pengusaha Malaysia bernama Krisnan. “Saya tidak kenal, siapa orang itu,” kata Yusril.  Yusril juga mengaku tidak tahu apakah orang Malaysia yang dimaksud ialah berasal dari Astro All Asia Networks, perusahaan yang pernah berperkara di Komisi Pengawas Persaingan Usaha terkait monopoli hak siar Liga Utama Inggris.

Tetapi, kalau Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad, Yusril kenal baik. “Apa kenal pak mahatir? Saya sering ketemu beliau. Meski setahun terakhir tidak ketemu,” kata Yusril. Tapi, bila Yusril mau mengubungi Mahatir, pasti bisa kontak lagi.

Kemudian Yusril menanyakan masalah yang dihadapi Billy. “Katanya, Krisnan itu sering gunakan pak Mahatir,” ujar Yusril. “Nanti sajalah pak (kata Billy), lalu dia pergi” tambah Yusril.

Yusril Tertawa

Anggota anti monopoli, Mohammad Iqbal, Selasa (16/9) sekitar pukul 18.20, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Iqbal diduga menerima suap sebesar Rp 500 juta yang disimpan dalam tas hitam dari Billy Sindoro.

Selain Iqbal dan Billy, Komisi Pemberantasan Korupsi juga menangkap tiga orang lainnya, yaitu pembantu Billy. Yusril mengaku geli mengetahui Billy ditangkap, padahal baru ingin menjadi klien di lembaga hukum Ihza & Ihza yang dipimpinnya. Iqbal dan Billy sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Keesokan harinya, Yusril diminta keterangan sebagai saksi kasus penyuapan tersebut. “Ketua Komisi Pemberantas Korupsi perlu bantuan saya untuk perjelas kasus penyuapan itu,” kata Yusril. Yusril tidak mengenal Iqbal.

“Saya pernah bilang ke anggota komisi saya sedang sial,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya