Banjir, Ya Tidak Sekolah

VIVAnews – Teman kita yang bernama Amelia tidak bisa masuk sekolah karena baju-baju seragamnya terendam banjir. Rumahnya yang terletak di Rawabuaya, Cengkareng juga sudah terendam air. Saat ini, Amelia yang bersekolah di SD Ibtidaiyah Marsiyah kelas 2, mengungsi di Kelurahan Rawabuaya.

Ia untuk sementara tinggal di tempat pengungsian bersama seluruh keluarganya. Dan, bukan hanya seragamnya saja yang basah terkena banjir, buku-buku sekolahnya juga banyak yang terendam banjir.

Kabar Duka Ade Paloh Meninggal Dunia

Dan, teman-teman kita yang bersekolah di SDN 05, di Bidaracina, Jakarta Timur, ternyata hanya sekolah setengah hari saja, yaitu sampai pukul 09.30 WIB. Karena, sekolah mereka dipakai untuk mengungsi para warga Bidaracina yang rumahnya terendam banjir.

Mereka malah tampak senang karena bisa pulang cepat. “Enak sekolah setengah hari, kan bisa main air,” kata Hafiz murid kelas 3 SDN 05 Bidaracina.

Sekolah lainnya yang terendam banjir adalah SMAN 8, Bukit Duri Jakarta Timur. Para siswanya tidak masuk sekolah sejak Rabu, 14 Januari 2009 kemarin. Air yang menggenangi SMAN 8 cukup tinggi mencapai 50 sentimeter.

Kepala SMAN 8, Nanang Gunadi mengatakan jika banjir masih terus terjadi maka kemungkinan mereka akan meminjam gedung Dikmenti (Pendidikan Menengah Tinggi) di Jalan H R Rasuna Said. Jadi, para siswa kelas 3 yang akan menghadapi ujian tetap bisa belajar.

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso.

LPEI Buka Suara soal Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp2,5 Triliun

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani melaporkan dugaan korupsi empat perusahaan yang menjadi debitur di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ke Kejaksaan Agung.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024