Kasus Pengadaan Alat Kesehatan

KPK Geledah Rekanan Departemen Kesehatan

VIVAnews - Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tengah menggeledah PT Rifa Jaya Mulia. Penggeledahan terkait kasus  pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan pada 2003.

PT Rifa Jaya Mulia ini terletak di lantai 6 Gedung Rifa, Jalan Dr Satrio, Jakarta, Senin 23 Maret 2009. Dua anggota Brimob terlihat menjaga di depan kantor PT Rifa itu.

Dalam kasus pengadaan alat kesehatan pada 2003 ini, KPK sudah menetapkan dua tersangka. Merka adalah mantan Direktur Utama PT Kimia Farma Trading, Gunawan Pranoto, dan Direktur Utama PT Rifa Jaya Mulia, Rinaldi Yusuf. Kedua tersangka ini sudah dicekal.

Selain itu, KPK juga sudah meminta agar imigrasi mencekal mantan Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan, Achmad Hardiman, dan sejumlah pejabat Departemen Kesehatan.

Proyek pengadaan alat kesehatan ini menghabiskan anggaran Rp 190 miliar. Kerugian negara yang diduga mencapai Rp 71 miliar.

Komisi saat ini juga tengah mengusut dua kasus dugaan korupsi di Departemen Kesehatan, yakni pengadaan alat rontgen dan pengadaan obat.

Dalam kasus pengadaan alat rontgen, komisi sudah menetapkan Kepala Biro Perencanaan, Mardiono, sebagai tersangka. Mardiono, yang bertindak sebagai pimpinan proyek, diduga telah menggelembungkan harga alat rontgen dan tidak menyalurkan rontgen itu ke puskesmas-puskesmas di daeah tertinggal.

Akibat tindakannya itu, Mardiono dikenakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kerugian negara dalam proyek senilai Rp 15,7 miliar ini adalah Rp 4,8 miliar. Sedangkan untuk kasus pengadaan obat statusnya masih dalam tahap penyelidikan.

Projo: Prabowo Menjabat Sepuluh Tahun dan Gibran Sepuluh Tahun menuju Indonesia Emas
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani

Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Retail Banker International Asia Trailblazer Awards

Wealth Management BRI Prioritas dinobatkan sebagai “Highly Commended” untuk kategori “Product Advances: Excellence in Mass Affluent Banking”.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024