VIVAnews - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 3,39 triliun sepanjang 2008. Padahal, pada 2007, perusahaan yang kini fokus di industri kimia tersebut membukukan laba bersih Rp 44,53 miliar.
Dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 31 Maret 2009, disebutkan, Barito mengalami lonjakan beban pokok penjualan dari Rp 251,92 miliar menjadi Rp 19,37 triliun.
Kondisi tersebut membuat perseroan menderita rugi kotor sebesar Rp 1,05 triliun dibanding perolehan laba kotor Rp 84,92 miliar selama 2007. Padahal, selama 2008, pendapatan bersih perseroan juga melambung menjadi Rp 18,32 triliun dibanding periode sama 2007 sebesar Rp 336,85 miliar.
Sementara itu, rugi usaha perseroan selama 2008 tercatat Rp 1,84 triliun dibanding rugi serupa pada 2007 yang mencapai Rp 41,88 miliar.
Pada periode tersebut, Barito mencatat beban penurunan nilai goodwill sebesar Rp 1,56 triliun. Selain itu, perusahaan yang semula menggeluti bisnis perkayuan tersebut membukukan kerugian kurs Rp 440,81 miliar.
Perseroan juga mengalami penurunan atas nilai realisasi bersih persediaan sebesar Rp 376,73 miliar. Kondisi itu pula yang membuat Barito mencatatkan rugi sebelum pajak Rp 4,52 triliun dibanding perolehan laba sebelum pajak Rp 48,05 miliar pada 2007.
Selama periode itu, aset Barito terbukukan Rp 17,24 triliun dengan ekuitas Rp 6,82 triliun. Sedangkan kewajiban perseroan per 31 Desember 2008 tercatat sekitar Rp 10,41 triliun.
Timnas Qatar U-23 Menangis Usai Dihajar Jepang Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Timnas Qatar U-23 dipastikan gugur di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Itu setelah mereka dikalahkan Jepang dengan skor 2-4 di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayy
