Indo Tambang Bidik Penjualan 20,5 Juta Ton

VIVAnews - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan penjualan 20,5 juta ton batu bara sepanjang 2009, atau naik 15,17 persen dibanding 2008 sebesar 17,8 juta ton.

KPU Nilai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Pemilu Hal Biasa dan Selalu Ada

Hingga kini, perseroan telah menandatangani 88 persen kontrak penjualan untuk pengiriman produksi batubara 2009.

Presiden Direktur Indo Tambangraya Megah, Somyot Ruchirawat, mengatakan, tahun ini perusahaan akan memulai kegiatan produksi batu bara di blok selatan PT Trubaindo Coal Mining.

Selain itu, Indo Tambangraya memperoleh izin untuk menambang di blok timur PT Indominco Mandiri. "Perkembangan tersebut akan membantu perusahaan dalam mencapai target produksi 2009," kata dia pada jumpa pers perseroan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat 17 April 2009.

Somyot menambahkan, tahun ini pihaknya berupaya meningkatkan posisi kompetitifnya di kawasan Asia Tenggara dan Timur Laut, terutama dengan memperkuat hubungan dengan pelanggan di pasar regional seperti China, India, Jepang, Korea, Malaysia, Thailand, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia.

Negara tujuan ekspor terbesar perseroan pada 2008, dia menjelaskan, adalah Jepang (23 persen), Korea Selatan (13 persen), Thailand (12 persen), dan Taiwan (10 persen). Namun, pasar lokal hanya delapan persen.

Kate Middleton Akhirnya Tampil di Hadapan Publik, Isu Konspirasi Terbantahkan

"Tahun ini kami akan memperbanyak penjualan batu bara di pasar lokal," tutur dia.

Somyot menambahkan, pada 2008, Indo Tambangraya telah membayar dividen, yakni semester I/2008 (22 Oktober 2008) sebesar Rp 344 per saham dan dividen kuartal III/2008 sebesar Rp 295 per saham.

Selain itu, dividen kuartal IV/2008 yang akan dibayar pada 28 Mei 2009 sebesar Rp 706 per saham. "Total dividen 2008 mencapai Rp 1.345 per saham," katanya.

Pada 2008, perseroan mencatatkan pendapatan bersih US$ 235 juta, bertumbuh 321 persen dibanding 2007 sebesar US$ 56 juta. Peningkatan itu dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata batu bara perseroan pada 2008, mencapai US$ 74 per ton, dibanding sebelumnya US$ 42 per ton.

Sementara itu, total penjualan tumbuh 71 persen atau mencapai US$ 1,32 miliar dibanding sebelumnya US$ 772 juta. Meski demikian, total volume penjualan turun 1,66 persen menjadi 17,8 juta ton dari tahun 2007 18,1 juta ton.

Jokowi Prihatin Sekaligus Berduka atas Insiden yang Menimpa Marhan Harahap di Sumut
Raffi Ahmad

Cerita Mistis Raffi Ahmad Melihat Komedian Sapri Sebelum Meninggal

Raffi menceritakan kejadian anehnya saat berada di lokasi syuting, saat itu ia melihat sosok Sapri di tengah kerumunan. Padahal yang ia tahu, saat itu Sapri sedang sakit.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024