Kuartal I, Permintaan Perkantoran Turun

VIVAnews - Permintaan perkantoran selama kuartal I-2009 menurun 2,4 persen menjadi 84,7 persen. Namun meksi menurun, permintaan gedung perkantoran didominasi permintaan sektor industri minyak dan gas, perusahaan asuransi, serta perusahaan perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 

Penambahan suplai perkantoran pada kuartal I tahun ini ditandai masuknya empat gedung baru yaitu Menara Palma Kuningan sebesar 20 ribu meter persegi (m2), UOB Buana Tower di Thamrin 80 ribu m2, Prudential Tower di Sudirman 24 ribu m2, dan Menara DEA 2 di Kuningan 13 ribu m2. 

Menurut Head of Marketing Offices Cushman and Wakefield Fenty Mathias, selama kuartal I-2009 permintaan perkantoran menunjukkan kontraksi meski tetap ada pergerakan di sektor tertentu.

Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah

"Pemasaran kantor masih ada, tapi menurun kecuali untuk beberapa sektor," katanya pada Diskusi Interaktif Cushman and Wakefield di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa, 21 April 2009.

Research and Advisory Departement Office Sector Cushman and Wakefield Nurdin Setyawan juga berpendapat, permintaan masih positif walaupun tingkat penyerapan (take up) menurun.

Pada Kuartal IV-2008, penyerapan perkantoran mencapai 40 ribu m2, sedangkan pada kuartal I-2009 penyerapan hanya 28 ribu m2. "Ini berarti dampak krisis mulai masuk lebih dalam ke bisnis Indonesia," katanya.

Namun, dia mengakui, beberapa perusahaan tetap melakukan ekspansi dan relokasi kantor. Seperti, perusahaan sektor oil and gas yang menambah ruangan. Begitu juga dengan perbankan BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah menambah ruangan di gedung Jamsostek.

Sementara itu, Fenty mengatakan bagi para pengembang yang sudah membangun proyek perkantorannya akan tetap menyelesaikannya. Sedangkan untuk harga sewa perkantoran, pengelola gedung atau pemilik akan memberikan peluang negosiasi yang lebih fleksibel untuk mempertahankan dan meningkatkan komitmen.

Rata-rata sewa gedung perkantoran di daerah Central Business Districk (CBD) sebesar 146.000 per m2 atau US$12,72. CBD kelas A harga sewanya mencapai Rp 200.400/m2, CBD kelas B Rp 137.200/m2, dan CBD kelas C Rp 119.000/m2.
 
Fenty memperkirakan sewa perkantoran tetap mendatar (flat) sepanjang tahun ini. Aktivitas sub leasing juga meningkat dalam jangka waktu pendek atau menengah.

Sedangkan bagi pengembang, kata Nurdin, akan bersikap hati-hati dengan mengusahakan prekomitmen atau menunda penyelesaian pembangunan. Contohnya, penyelesaian Bakrie Tower yang sebelumnya diprediksi pada pertengahan 2009 tapi akan mundur satu atau dua kuartal lagi.

Pelek HSR Speedster

Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

al ini memungkinkan para pemilik mobil kecil untuk mengekspresikan gaya dan kepribadian mereka.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024