Bachtiar: Sulitnya Tentukan Koalisi di PPP

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bakhtiar Chamsah menyatakan, partainya saat ini belum menentukan koalisi menjelang pemilu presiden juli mendatang. Lambannya sikap politik partai berlambang kakbah tersebut, akibat perpecahan aspirasi dalam internal partai.

Dikatakannya, perpecahan tersebut mulai dari DPP, pengurus provinsi, pengurus kabupaten hingga cabang. "Bayangkan, sebagian ke JK, 20-an pengurus provinsi lebih condong ke Prabowo, tapi 300-an pengurus ingin merapat ke SBY," katanya kepada wartawan, di hotel Clarion Makassar.

Sebagai dewan pembina, perpecahan tersebut diakui cukup krusial. Pasalnya menghambat sikap partai untuk melakukan koalisi. Kondisi tersebut, lanjut bachtiar, mau tidak mau akan berpengaruh pada partai juga.

"Partai lain sudah bersikap, kita masih gontok-gontokan. Bisa-bisa PPP nantinya tidak dapat apa-apa," ungkapnya agak khawatir.

Ditanya soal sikap pribadi, Ia mendorong PPP untuk menjatuhkan koalisinya kepada SBY. Pasalnya, SBY didukung penuh oleh Partai Demokrat, sebagai partai pemenang pemilu. Belum lagi, sikap PKS dan PAN yang sudah lebih dahulu mendukung itu.

"Saya lebih ke SBY. Ini bukan latah, tapi masa kita mau berkoalisi dengan partai yang perolehan suaranya lebih rendah dari pada PPP. Malah mendukungnya pula sebagai capres," katanya dengan nada heran.

Sikap politisi PPP tersebut ia anggap sebagai pilihan politik yang tidak masuk akal. Untuk itu, ia berharap agar PPP kembali melakukan pertemuan untuk memutuskan pilihan koalisi yang terbaik.

Alasannya, setiap pilihan itu untuk menentukan masa depan partai tersebut. "Semakin cepat menentukan sikap, tentu saja akan makin baik," tuturnya.

Laporan: Rahmat Zeena | Makassar

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Ledakan Terdengar di Irak hingga Suriah Imbas Serangan Israel ke Iran

Israel telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh para pejabat AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024